Selasa, 07 November 2023

Lentera Kecil

 



Jangan pernah berhenti untuk menulis. Itu yang selalu saya katakan pada diri sendiri. Setiap kali semangat menulis terkikis dan menyisakan rasa berat serta kejenuhan, setiap kali pula saya harus menyuntikkan stimulus agar semangat bangkit kembali.

Bagi seorang penulis, berkarya dan terus menulis ibaratnya seperti memiliki lentera (lampu) yang tetap menyala. Tak peduli seberapa besar sebuah lentera, yang pasti dia akan tetap bercahaya. Karena cahaya, meski ia tak terang benderang tetap saja akan menjadi petunjuk.

Mungkin filosofi tersebut (di atas) yang membuat saya memiliki energi untuk tetap menulis. Menulis tak sekadar karena mendapat benefit berupa materi. Jauh lebih tinggi dari hasrat itu, tetap menulis karena ingin memiliki lentera dalam kehidupan ini meski hanya sebuah lentera kecil.

Dengan menulis menjadikan hidup penulis terasa lebih produktif. Setidaknya itu menambah porsi waktu yang digunakan untuk hal yang berguna. Menulis adalah wujud nyata ekspresi yang tertuang dalam rakitan bahasa tulisan. Karena tidak semua rasa bisa diungkapkan dengan kata-kata lisan kita.

Jalan hidup penulis laksana pelita yang memberi terang. Bila mana ia tidak mampu memberi terang bagi orang lain, sekurang-kurangnya hidupnya sendiri tidak dalam kegelapan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...