Selasa, 16 November 2021

BERKAH HUJAN



Mendung seakan tak ada habisnya. Sudah beberapa hari hujan terus mengguyur bumi. Hujan merupakan anugerah. Meski banyak pula yang mengeluh karena hujan dianggap mengganggu bahkan menghalangi rezekinya. Seandainya memiliki kuasa, manusia tentu akan mengatur hujan. Kapan ia mau maka hujan turun, di saat ia tidak mengharapkan turunnya hujan, maka akan ditolaknya.

Siapa yang bisa membantah bila air adalah sumber kehidupan. Menjaga kelestariannya berarti menghargai kehidupan. Air adalah kebutuhan yang paling penting bagi makhluk hidup selain oksigen. Berlimpahnya air semestinya masih menjadikan kita bersyukur, daripada kita kesulitan mendapatkan air (kekeringan).

Lalu mengapa manusia banyak yang “menyalahkan” hujan ketika ia gagal panen dan banjir melanda. Padahal hujan turun menjadikan bumi yang mati (gersang) menjadi hidup kembali. Dengan hujan jutaan makhluk hidup terpenuhi kebutuhan minumnya. Dan karena hujan suhu bumi yang panas alan menjadi sejuk kembali.

Hujan bukan bencana karena hujan adalah berkah. Cuma karena terganggu mengapa hujan dianggap musibah. Bukankah musim yang sudah tidak teratur akibat ulah manusia juga. Cuaca ekstrem sangat mungkin disebabkan karena global warming, illegal logging dan kegiatan-kegiatan yang mengganggu keseimbangan lingkungan. Karena sudah hilang keseimbangan alam dan keteraturannya, musim menjelma menjadi musuh yang menakutkan.

Gembira saja bila hujan turun. Di saat hujan turun doa-doa hamba dikabulkan oleh Allah. Sebaiknya tidak banyak mengeluh, karena hujan adalah nikmat yang tidak boleh diingkari.

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...