Rabu, 29 November 2023

Gaza, Bumi Para Pejuang

 



Dampak perang memang akan selalu memilukan hati. Sejak serangan Zionis Israel pada awal Oktober lalu mengakibatkan sekitar 15.000 warga Gaza meninggal dunia, di mana anak-anak dan wanita bahkan menjadi korban. Dari sisi Israel disebut terdapat 1.400 orang tewas.

Perang antara para pejuang Gaza melawan Zionis Israel kini memasuki masa genjatan senjata. Kedua belah pihak telah sepakat menahan serangan selama empat hari sejak Jumat 24 November 2023. Perang Gaza sendiri telah berlangsung hampir dua bulan. Serangan mendadak Hamas 7 Oktober membuat Israel menggaungkan perang.

Mengutip dari sebuah sumber berita, selama tiga hari pertama gencatan senjata, 39 tawanan Israel dibebaskan oleh para pejuang Gaza. Mereka ditukar dengan 117 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Genjatan senjata sebenarnya bukan berarti menjadi pertanda konflik di negeri Palestina akan berakhir menjadi perdamaian. Hamas adalah kelompok militan yang selamanya tidak akan mau berdamai dengan Zionis Israel. Selama Israel masih menduduki bumi Palestina, mereka akan terus berjuang mengusirnya.

Hidup mulia atau mati syahid. Para pejuang Gaza pasti lebih memilih menjadi syuhada di medan tempur daripada tunduk di bawah kaki-kaki Zionis yang bengis. Mereka sangat yakin pada waktunya nanti, Palestina akan menjadi negeri yang merdeka dan terbebas dari rongrongan Zionis Israel. Semoga Allah selalu menyertaimu wahai para Pejuang Gaza…

 

 

Sabtu, 25 November 2023

Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar

 



Sudah lazim, setiap peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tanggal 25 November sekolah dan madrasah membuat acara yang meriah dengan nuansa gembira. Diawali dengan upacara bendera kemudian akan dilanjutkan dengan berbagai acara unik dan khas hari guru seperti tumpengan dan makan bersama.

Tidak ada yang salah dengan cara kita memperingati hari guru. Sedikit bersenang-senang dan memberi hadiah ke guru menunjukkan kita insan yang memuliakan orang penting yang telah mendidik kita. Namun harus diingat, substansi memperingati hari guru tidak hanya acara makan dan memberi hadiah.

Peringatan hari guru harus dijadikan momentum untuk terus memajukan pendidikan. Guru menjadi elemen penting dari sukses dan gagalnya sistem pendidikan bangsa kita. Mereka dengan sumber daya yang terbatas selalu berjuang menyiapkan masa depan bagi murid-muridnya meski. Dan upaya tersebut patut kita berikan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Tema peringatan hari guru tahun ini (2023) adalah Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar. Tujuan pendidikan hanya akan berhasil bila semua komponen mampu bersinergi atau bergerak dengan dengan harmoni. Dan yang yang lebih penting lagi sebagai guru kita harus bisa menciptakasn suasana belajar yang gembira. Seperti itu mungkin bila kita memaknai tema tersebut dengan bebas.

Selamat Hari Guru Nasional 2023. Katanya, tidak setiap guru memang bukan orang hebat tetapi semua orang hebat adalah berkat jasa dari seorang guru. Hargai  jasa guru, karena hanya mereka yang menghargai jasa guru yang akan meraih puncak kesuksesan.

 

 




Sabtu, 18 November 2023

Setali Tiga Uang Nasib Timnas

 



Pada hari Kamis tanggal 16 November kemarin, kita disuguhkan dua pertandingan sepak bola timnas kita. Satu pertandingan Piala Dunia U-17 antara Indonesia melawan Maroko, dan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara timnas Indonesia senior melawan Irak.

Sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17, Indonesia bisa dikatakan tampil baik pada dua pertandingan sebelum melawan Maroko. Setelah menahan imbang Ecuador dengan skor 1:1, Arkhan Kaka dan kawan-kawan kembali bermain seri ketika bentrok dengan Panama dengan skor identik 1:1.

Ada harapan Indonesia mampu lolos ke babak 16 besar dengan catatan tidak kalah saat berjumpa Maroko di pertandingan terakhir grup A. Tapi apa boleh buat, Indonesia justru kalah telak dari Maroko dengan skor 3:1. Pupus sudah mimpi garuda muda untuk melaju ke babak knock out, timnas Indonesia U-17 tersingkir di fase grup.

Tak berapa lama, timnas senior yang bermain di Irak juga kalah dengan skor mencolok 5:1. Setali tiga uang, nasib timnas senior sama halnya dengan junior mereka, sama-sama kalah dari lawan yang dihadapinya. Bedanya, timnas senior masih ada harapan untuk melaju ke babak selanjutnya, karena pertandingan melawan Irak adalah pertandingan pembuka di grup F zona asia.

Menang dan kalah dalam sebuah pertandingan sepak bola adalah hal wajar. Terlebih lawan yang dihadapi timnas junior dan senior kemarin secara peringkat jauh di atas Indonesia. Kita ingin menyaksikan timnas kita memiliki progres yang signifikan, baik itu di level kelompok umur maupun timnas senior. Bangkit terus timnasku…..

Jumat, 10 November 2023

Ricuh Gegara Gol Offside

 



Ada-ada saja, masak gol offside tetap dinyatakan sah. Padahal wasit telah meniup peluit, pemain membuat pelanggaran berat terhadap lawan mainnya dan offside pula, tapi anaehnya golnya tetap dinyatakan sah.

Seharusnya sesuai aturan, sebuah gol yang prosesnya dilakukan dengan membuat pelanggaran maka gol tersebut tidak sah dan harus dianulir oleh wasit. Tapi ini, pelanggarannya dihukum anehnya golnya tetap sah.

Banyak orang saat ini sedang tergelitik mengomentari situasi politik di tanah air. Sebagai komentator bola amatir kelas lesehan sebenarnya saya kurang paham dengan dunia politik yang penuh intrik. Saya lebih paham dengan dunia sepak bola yang katanya menjunjung fair play dan anti rasisme.

Dampak putusan gugatan di MK (Mahkamah Konstitusi) menurut banyak analis tak ubahnya seperti kericuhan gegara gol offside yang tetap disahkan. Tapi secara pribadi saya tidak punya kepentingan karena bukan partisan sebuah partai politik. Baik itu yang mendukung ataupun yang menentang.

Politik memang beda dengan sepak bola. Namun demikian kita juga melihat dengan jelas ada kesamaan antara keduanya. Keduanya sama-sama berusaha mengalahkan lawan dengan telak. Adu strategi bahkan tipu muslihat acapkali digunakan untuk mencapai kemenangan. Selamat bertanding wahai parpol… junjung fair play layaknya sepak bola.

 

Selasa, 07 November 2023

Lentera Kecil

 



Jangan pernah berhenti untuk menulis. Itu yang selalu saya katakan pada diri sendiri. Setiap kali semangat menulis terkikis dan menyisakan rasa berat serta kejenuhan, setiap kali pula saya harus menyuntikkan stimulus agar semangat bangkit kembali.

Bagi seorang penulis, berkarya dan terus menulis ibaratnya seperti memiliki lentera (lampu) yang tetap menyala. Tak peduli seberapa besar sebuah lentera, yang pasti dia akan tetap bercahaya. Karena cahaya, meski ia tak terang benderang tetap saja akan menjadi petunjuk.

Mungkin filosofi tersebut (di atas) yang membuat saya memiliki energi untuk tetap menulis. Menulis tak sekadar karena mendapat benefit berupa materi. Jauh lebih tinggi dari hasrat itu, tetap menulis karena ingin memiliki lentera dalam kehidupan ini meski hanya sebuah lentera kecil.

Dengan menulis menjadikan hidup penulis terasa lebih produktif. Setidaknya itu menambah porsi waktu yang digunakan untuk hal yang berguna. Menulis adalah wujud nyata ekspresi yang tertuang dalam rakitan bahasa tulisan. Karena tidak semua rasa bisa diungkapkan dengan kata-kata lisan kita.

Jalan hidup penulis laksana pelita yang memberi terang. Bila mana ia tidak mampu memberi terang bagi orang lain, sekurang-kurangnya hidupnya sendiri tidak dalam kegelapan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...