Kamis, 30 Juni 2022

KANDIDAT MANTU PAK KADES



Sebenarnya Kang Udin tidak pernah berharap menjadi menantu Pak Kepala Desa. Tapi Pak Kades sendiri yang mengatakan kalau beliau ingin menjadikan Udin menantunya. Sudah beberapa kali hal itu disampaikan kepada Udin secara langsung. Pada awal mulanya, Udin sendiri juga tidak yakin dengan perkataan Pak Kades itu. Karena berdasar status sosial, dia menyadari sebenarnya itu tidak mungkin.

Awaluddin (nama aslinya), hanyalah anak petani biasa. Ayah dan ibunya juga tidak tergolong kaya di desanya, bahkan bisa disebut petani kecil karena hanya memiliki petak sawah yang tidak terlalu luas. Hanya saja, Udin memang tampak menonjol bila dibandingkan dengan teman-temannya. Selain seorang sarjana, Udin juga aktif di kegiatan masyarakat. Dia sering menjadi penggerak dalam aktivitas pemuda. Maklum, di desanya juga belum banyak anak muda yang sempat kuliah seperti dirinya.

Karena tidak sekali “digadang-gadang” jadi menantu Pak Kades, Mas Udin merasa percaya diri juga. Tadinya memang dia meragukan keseriusan ucapan dari Pak Kades, tapi akhirnya dia merasa yakin bahwa apa yang diucapkan padanya memang serius. Sudah terbayang olehnya, saat nanti bersanding di pelaminan dengan Mbak Retno yang hitam manis. Pasti teman-temannya akan merasa iri.

Rupanya, apa yang dibayangkan Udin tidak sesuai dengan kenyataan. Bayangan indah Udin menjadi mantu Pak Kepala Desa tidak pernah akan terwujud. Ya, pernikahan Retnowati Kartika Sari putri tunggal Pak Kades akan segera dilangsungkan, tetapi bukan dengan Si Udin sarjana desa, tetapi dengan Mas Kardiman juragan tebu dari kampung sebelah.

Hati Udin serasa remuk redam. Dia kecewa dan bingung. Mengapa tega Pak Kades menjanjikannya menjadi menantu, bila kenyataannya bukan dia yang dipilih. Udin tidak pernah mengemis menjadi anak mantu. Teganya engkau pak Lurah, salah apa aku. Begitu gumamnya dalam hati. Dengan mudahnya pak Kades memilih orang lain, sementara dulu pernah berjanji. Tapi, tidak mungkin juga menuntut. Menuntut apa?. Pencemaran nama baik, bukan. Mengingkari janji, juga tidak bisa dibuktikan. Berhari-hari Udin wajahnya murung karena kecewa berat dengan Pak Kades… Din Udin nasibmu….

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...