Rabu, 17 Maret 2021

KESERASIAN LAHIR DAN BATIN



Pagi ini sebuah pesan masuk di grup Grup WhatsApp,…

“Ketahuilah bahwa wewangian yang paling indah bukanlah yang kamu kenakan di tubuhmu, dan bukan pula pada pakaianmu. Melainkan apa yang kamu letakkan di lidahmu dan yang dirasakan oleh orang lain. Maka berilah keharuman lidahmu dengan (mengucapkan) perkataan yang baik...”

Ungkapan di atas tidak dimaksudkan kita hanya mementingkan isi daripada kulit. Mementingkan apa yang dalam hati lebih dari apa yang kelihatan pada fisik. Dua unsur dalam diri kita, unsur lahiriyah dan batiniyah, kedua-duanya penting dan harus dijaga (diperbaiki).

Bagai bungkus dengan isinya. Kita tidak bisa mengatakan batin itu lebih penting dari lahir. Karena batin dan lahir adalah pasangan yang harus dibina seimbang. Lahir yang baik seharusnya menunjukkan apa yang di batin juga lebih baik. Dimensi penampilan fisik harus diperhatikan, dirias hingga pantas dalam pandangan orang. Namun perbuatan, tingkah laku (akhlaq) juga sangat penting diperbaiki.

Sebuah ungkapan kuno menyatakan, “Mens sana in corpore sano”, adalah sebuah kutipan yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Lagi-lagi jiwa dan raga menjadi perhatian untuk dijaga kesehatannya. Setiap kita pasti menginginkan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan non fisik karena sehat adalah harta yang sangat mahal harganya.

Urusan Lahir dan batin harus serasi. Tidak layak mementingkan lahiriyah saja atau batiniyah saja. Bahkan kehidupan dunia yang fana ini juga penting, tidak semata kehidupan akhirat yang abadi. Karena kehidupan akhirat yang abadi ditentukan dari kehidupan sewaktu di dunia. Kedudukan tinggi di surga nanti berdasarkan rahmat Allah dan amal yang kita lakukan di dunia ini.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...