Jumat, 25 Februari 2022

DARI KRISIS MINYAK SAMPAI KE ANCAMAN PERANG

 


Bagaimana khabar persediaan minyak goreng yang langka di negeri kita?. Di berbagai daerah masih banyak antrian “emak-emak” yang berjubel menunggu bagian beberapa liter minyak goreng. Dan di tengah keadaan yang sulit, lagi-lagi kita melihat banyak pihak yang mencoba mengambil keuntungan. Mereka menimbun ribuan liter minyak goreng demi mendapat “cuan” berlipat, tidak peduli apakah tindakannya merugikan, yang penting dia meraih laba besar.

Apa yang terjadi di masyarakat kita sebenarnya bisa kita tanggapi dengan cara yang proporsional (tidak berlebih-lebihan). Kita memaklumi bila keadaan ini berpengaruh bagi industri kecil yang bergantung pada minyak goreng. Namun bagi kalangan rumah tangga biasa, santai saja bila minyak goreng sedang langka, tidak perlu panik. Banyak alternatif mengolah makanan tanpa menggunakan minyak goreng. Dan yang pasti semakin kita mengurangi penggunaan minyak goreng, maka akan semakin bagus bagi kesehatan tubuh.

Di saat kita “hanya” terancam dengan krisis stok minyak goreng, di belahan bumi yang nun jauh di sana sedang terancam menghadapi perang senjata. Operasi militer Rusia di Ukraina resmi diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin. Tak lama berselang, ledakan terjadi di ibu kota Ukraina Kyiv, pada waktu setempat. Bahkan meluas hingga kota Kharkiv dan daerah lainnya.

Banyak pihak melaporkan mendengar "aliran ledakan keras yang terus-menerus". Bahkan kabar terbaru (belum pasti kebenarannya) menyebutkan korban jiwa mulai berjatuhan. Akibatnya, rantai pasokan makanan dari pertanian diprediksi akan terganggu karena perang yang terjadi. Dan perang yang terjadi di sana tidak hanya melibatkan Rusia dan Ukraina. Ada kekuatan Amerika dan NATO di belakang Ukraina. Sementara Rusia juga mendapat dukungan dari sekutu mereka China.

Kita tidak berani membayangkan bila perang berlanjut hingga menggunakan senjata nuklir. Seperti diketahui bersama, Rusia adalah negara yang memiliki senjata nuklir. Bahkan menurut sebuah data, nuklir Rusia jumlahnya sangat banyak. Seperti kata pengamat militer, jika benar-benar terjadi perang nuklir, maka peradaban dunia akan hancur. Sebuah ancaman yang mengerikan dan tidak bisa dianggap main-main.

 


 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...