Jumat, 15 Januari 2021

MENCARI KEBENARAN



Seorang guru masuk dalam kelas membawa sebuah gelas yang berisi air bening. Sesaat kemudian dia bertanya pada murud-muridnya. “Coba menurut pendapat kalian, yang saya pegang ini apa?”. 


“Menurut saya, itu adalah gelas yang berisi air setengahnya”. Kata salah satu muridnya.

“Itu adalah gelas yang berisi air dan telah berkurang separuhnya” Murid yang lain menjawab.

“Pak Guru, kalau menurut saya Bapak sedang memegang gelas yang berisi air tidak penuh”. Murid berikutnya menjawab.

Mungkin, ilustrasi di atas bisa menggambarkan kepada kita, cara pandang seseorang terhadap sebuah masalah. Bahwa dalam memandang suatu peristiwa antara individu satu dengan yang lainnya sering terjadi perbedaan. Perbedaan ini sering terjadi karena cara pandang yang berbeda. Dalam kehidupan dunia ini perbedaan pendapat adalah sebuah keniscayaan. Sangat mungkin pendapat kita berbeda dengan pendapat orang lain. Meskipun kita boleh menganggap pendapat kita benar, tapi sangat mungkin pendapat orang lain lebih benar dari pendapat kita.

Kebenaran versi manusia sering bersifat nisbi (tidak mutlak). Kebenaran menurut kita hanyalah berdasarkan ilmu dan kemampuan analisis data yang terbatas. Kebenaran menurut kita kadang hanya kebenaran yang tidak utuh. Benar sebagian namun sebagian yang lain keliru. Analoginya seperti cerita orang memegang ekor gajah menganggap bahwa gajah itu bentuknya bulat kecil dan panjang. Kemudian yang lain menyimpulkan gajah itu lebar dan tipis, karena yang bisa ia pegang adalah telinganya saja.  

Hakikat kebenaran itu mutlak milik Allah. Kebenaran yang kita miliki hanya karena ilmu dan petunjuk Allah. Kepandaian seseorang tidak akan menjamin dia selalu dalam garis hidup yang benar. Kemampuan berpikir tidak memastikan manusia selalu mendapatkan kebenaran yang dia cari. Bukankah setiap waktu kita (dalam shalat) diperintahkan selalu memohon petunjuk Allah,  Tunjukilah Kami jalan yang lurus…

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...