Jumat, 30 Juni 2023

Hutang Membaca

 



Sudah berminggu-minggu buku baru karya Prof.Quraish Shihab “Toleransi, Ketuhanan Kemanusiaan dan Keberagaman ada di tas saya. Dalam angan-angan berharap, ketika dibawa ke mana-mana mudah untuk dibaca. Tapi rupanya, setelah ditenteng sekian lama kemana-mana belum juga dapat separuh isinya.

Koleksi buku semakin bertambah sementara tekad membaca akhir-akhir ini saya rasakan semakin melemah. Amat mudah mencari alasan untuk menutupi semuanya. Banyak pekerjaan lah, lelah, tidak banyak waktu atau dalih-dalih lainnya.

Kalau dikatakan banyak pekerjaan sehingga sedikit kesempatan untuk membaca, sebenarnya tidak benar juga. Buktinya masih sempat duduk santai sambil scrool layar ponsel. Kalau sudah begitu, satu jam pun tidak terasa lelah.

Kalau diibaratkan hutang, kini tanggungan yang harus saya bayar semakin menumpuk. Ya, tanggungan membaca kini semakin banyak. Berpuluh buku di rak belum tersentuh, bahkan sebagian masih dalam bungkus plastiknya.

Semakin jarang membaca pastinya akan semakin menurun produktivitas dalam menulis. Dan itu saya rasakan betul saat ini. Menulis terasa berat dan seakan kering ide. Sangat wajar ketika tidak membaca, orang akan kehilangan intuisi dalama menulis. Karena penulis yang baik pasti seorang pembaca yang baik.

 

 

 

Rabu, 21 Juni 2023

Pertandingan Beda Kelas

 



Laga persahabatan antara tuan rumah timnas Indonesia melawan Argentina telah sukses digelar di stadion utama Gelora Bung Karno, Senin 19 Juni kemarin. Pertandingan beda kelas tersebut berakhir dengan kemenangan Argentina 2:0.

Meski berakhir dengan kekalahan, penampilan timnas Indonesia tidak terlalu mengecewakan. Timnas tampil membanggakan dan tidak minder meski yang dihadapi sang juara dunia. Kecemasan para pecinta timnas Indonesia akan hasil minor pertandingan melawan juara dunia Argentina tidak terbukti. Dengan gagah berani timnas kita bisa memberikan perlawanan yang berarti.

Hasil akhir (kalah) sebenarnya tidak terlalu penting. Karena sangat wajar bila timnas Indonesia kalah dari Argentina. Yang terpenting penampilan menawan anak-anak garuda sangat menghibur dan memberikan harapan kepada para penggemar akan kebangkitan sepak bola nasional.

Kita tahu, untuk mendatangkan timnas Argentina PSSI mengeluarkan dana yang sangat besar. Namun semua akan sebanding dengan profit yang kita terima. Laga Indonesia melawan Argentina disorot jutaan mata dari seluruh penjuru dunia. Dan pastinya, ke depan banyak tim-tim besar yang akan berkenan datang ke Indonesia untuk melakukan pertandingan persahabatan.

Dari sisi mentalitas, laga melawan juara dunia Argentina kemarin akan meningkatkan kepercayaan diri para pemain timnas Indonesia. Karena selama ini lawan yang sering dihadapi hanya sekelas tim asia. Ini lompatan yang luar biasa. Jadi, meski berbiaya mahal sepertinya dalam jangka panjang kita akan banyak menuai keuntungan.

 

 

Sabtu, 17 Juni 2023

Ujian Kesabaran

 



Bagai daun jatuh kemudian terbang tertiup angin. Mungkin seperti itu perumpamaan langkah kaki kita. Kadang tanpa rencana sebelumnya, tahu-tahu kita di sampai di sebuah tempat tertentu. Setidaknya itu seperti yang saya alami kemarin.

Tanpa sengaja saya lewat di depan rumah teman yang sudah lama sekali tidak bersua. Mungkin sudah belasan tahun kami tidak berjumpa dan berbincang-bincang. Kadang karena urusan dan kesibukan yang berbeda-beda membuat kita jauh dari teman. Untuk menyambung persahabatan sekali setahun saat momen hari raya, sering kita tidak bisa untuk meluangkan waktu.

Terkejut. Ketika melihat sahabat kami di atas kursi roda. Sendirian di teras rumah dengan tatapan mata kosong. Spontan saya berhenti dan menghampiri beliau. Hampir tidak percaya melihat kondisinya yang kini benar-benar berubah. Perawakan gagah dan berwibawa kini tak tampak lagi.

Tubuhnya memang didera sakit yang berat. Tapi ingatannya tidak berkurang. Begitu saya menyapa, pecahlah tangis beliau. Sebuah pertemuan yang mengharukan. Dalam hati saya hanya bisa menyalahkan diri sendiri. Bagaimana bisa seorang sahabat tidak menjenguk sahabatnya yang sakit sudah bertahun-tahun.

Sebenarnya tidak ada masalah dengan persahabatan kami. Tidak pula kami berniat memutus tali sillaturrahim yang sudah terjalin dengan baik. Memang kami sedang disibukkan dengan urusan sendiri-sendiri sehingga lupa berbagi, meski itu hanya sekadar informasi.

Ujian yang dialami teman kami memang tidak ringan. Namun tidak ada pilihan selain tetap bersabar. Dan itu yang bisa saya sampaikan kemarin. Meski saya juga sadar, yang berani menasihati belum tentu mampu menjalani. Dari lubuk hati yang mendalam, itu hanya bagian dari saling mendoakan dan mengingatkan. Semoga cepat sembuh kawan…#

 

Jumat, 09 Juni 2023

Kiamat Kecil



Seperti biasa, setelah sholat subuh Mbah Modin (tetangga kami) tidur lagi. Sudah lama beliau memang sering tidur hingga larut malam, karena tidak bisa tidur cepat seperti orang pada umumnya. Namun pagi itu beda. Hingga jam delapan pagi beliau belum juga keluar dari kamarnya. Ternyata ketika hendak dibangunkan oleh anaknya, beliau sudah meninggal dunia.

Tak berselang lama, kejadian serupa terulang. Tetangga kami yang belum terlalu tua menghadap ilahi dengan kondisi yang hampir sama. Tidak ada gejala sakit sebelumnya, tiba-tiba ketika tidur siang dia tidak bisa dibangunkan lagi.

Dua peristiwa yang mengejutkan banyak orang terutama keluarga mereka. Ketika kematian datang dengan mendadak, pasti akan meninggalkan kesedihan yang mendalam. Rasa kehilangan karena berpisah dengan orang yang dikasihi tak akan mungkin cepat terobati.

Kematian selamanya akan tetap menjadi rahasia yang tidak akan kita ketahui. Ajal adalah kiamat kecil yang sebenarnya sangat dekat dengan kita. Dia sering datang dengan tiba-tiba dan mengejutkan. Syarat meninggal tidak harus tua dan sakit. Karena telah nyata, banyak mereka yang masih muda dan sehat meninggal dunia.

Kematian adalah nasihat bagi kita yang masih hidup. Selama masih ada kesempatan, pandai-pandailah mengumpulkan bekal (amal baik). Karena ketika ajal datang, tak ada lagi kesempatan dan tidak akan berguna lagi penyesalan.

 

 




Senin, 05 Juni 2023

Melanggar Kepantasan






Sebagai makhluk sosial, manusia mesti menyesuaikan dengan masyarakat di mana dia tinggal. Agar bisa diterima di komunitasnya, seseorang harus luwes dan tidak kaku dalam bersikap. Ada hal-hal yang bisa dikompromikan senyampang itu bukan urusan yang menyangkut masalah prinsip (keyakinan).

Bertetangga dan menjalin hubungan dalam masyarakat adalah sebuah keniscayaan. Sehebat apapun orang, ia tetap membutuhkan teman dan tetangga. Dan realitasnya, teman dan tetangga menjadi orang pertama yang sering kita minta bantuannya.

Menyapa tetangga adalah hal sederhana yang sering dianggap remeh. Sekilas, menyapa bukan sesuatu hal yang penting. Tapi ternyata dalam bermasyarakat itu menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.

Orang yang enggan menyapa tetangganya memang tidak melanggar syariat agama namun melanggar kepantasan. Dalam bahasa agama itu yang dinamakan tidak memiliki adab. Dan pelanggaran nilai kepantasan dalam masyarakat atau pengingkaran nilai-nilai yang dijunjung ini sama tidak terpujinya dengan pelanggaran syariat agama.

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung tinggi, maknanya sepatutnya kita mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat kita tinggal. Jadi, tidak perlu kita menjadi terlihat berbeda dengan yang lain.

 

 


Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...