Kamis, 14 Januari 2021

POKOK NULIS…

 



Senang hati dan tersenyum sendiri membaca kalimat “Mbuh manfaat opo ora, sing penting nulis”. Begitu pesan Prof.Naim dalam percakapan di grup “Ma’aif Menulis” kemarin malam. Sejak kemarin saya sudah tertarik menjadikan “quote” itu sebagai bahan menulis hari ini.

Bila dipikirkan dengan saksama, pesan mentor kita intinya adalah “menulis saja”. Jangan banyak menimbang sehingga yang terjadi adalah niat yang batal dikerjakan. Tidak perlu banyak berpikir apakah tulisan yang akan kita buat penting, berguna atau bagus, yang terpenting menulis. Karena dengan menulis sebenarnya sudah pasti lebih baik dari pada tidak menulis. Sudahlah, seandainya anggap saja kita menulis tidak ada manfaatnya bagi orang lain, tapi setidaknya masih memberi faedah bagi diri sendiri. Dan itu fakta yang tidak terbantahkan.

Ungkapan yang sekilas terkesan sepele tapi memiliki makna yang mendalam, membangun sikap optimis. Jangan takut, harus berani memulai menulis. Dan saya yakin semua pernah terjangkit perasaan takut yang tidak beralasan seperti itu, termasuk saya. Dan sampai hari ini pun, sering kali setelah selesai menulis sebuah artikel, dalam angan-angan akan terlintas banyak pertanyaan. Mengapa harus menulis tema itu, apa pentingnya bagi yang membaca, kira-kira ada manfaatnya tidak. Dan banyak keraguan yang sering menjadikan semangat menulis turun.

Quote itu telah membesarkan hati dan menjadikan lebih percaya diri lagi. Itu yang saya rasakan setelah meresapi dengan mendalam. Semaksimal apapun usaha untuk membuat karya tulis yang baik, tetap saja merasa masih banyak kekuranganya. Namun karena prinsipnya yang penting menulis, jalan saja terus. Sambil berusaha belajar mencari pola menulis yang baik, di saat yang bersamaan terus membuat karya.

Abaikan ragu itu, begitu yang selalu saya katakan pada diri sendiri. Selamanya kita tidak akan pernah memiliki keyakinan bisa menulis bila belum memulainya. Itu adalah inti sari dari kalimat “Mbuh..” . Pasti akan sulit melangkah bila dalam bayangan kita takut akan jatuh terperosok. Dan pastinya sulit terus membuat karya, bila dalam hati kita takut ada celanya. Terus semangat menulis sahabatku,  dan tidak perlu pedulikan apa yang didapat dari menulis, Wis Mbuh….

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...