Rabu, 06 Oktober 2021

ORANG BAIK



Orang pintar belum tentu benar. Banyak orang yang diberi kemampuan kecerdasan akal dan keluasan pandangan (pengetahuan) namun di sisi lain hatinya culas. Sementara ada yang tidak termasuk orang pandai tapi memiliki kepribadian yang baik.

Pendidikan tidak hanya bertujuan menjadikan orang pintar, cerdas dan memiliki keahlian khusus. Namun pendidikan juga bertujuan menjadikan orang memiliki akhlak yang mulia. Dua aspek sekaligus, jasmani dan ruhani, lahir dan batin.

Kata orang, “Jadilah orang baik tanpa menjelekkan orang lain, jadilah orang benar tanpa menyalahkan orang lain”. Untuk menjadi baik tidak harus dengan menghina dan merendahkan yang lain.

Intan berlian tetaplah berharga meski ia berada dalam kotornya lumpur. Meski seseorang dihina tapi bila sebenarnya ia mulia, tak akan ada pengaruhnya semua hinaan yang diterima. Dengan memuji tidak menjadikan orang yang dipuji mulia. Dan begitu sebaliknya.

Parameter kebaikan seseorang bisa dilihat dari perannya di tengah masyarakat. Sebaik-baik orang adalah mereka yang memberi kemanfaatan bagi orang lain. Tak perlu mengklaim kebaikannya sendiri. Karena orang akan menilai seperti apa nilai kita.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...