Manchester City kembali meraih gelar liga
Inggris setelah berhasil mengalahkan Aston Villa pada laga terakhir di Ettihad
Stadium. Manchester biru hanya selisih satu angka dengan pesaing dekatnya
Liverpool yang berada di peringkat kedua. Liga Inggris edisi 2021-2022 berjalan
dengan begitu ketatnya sehingga harus menunggu sampai pertandingan terakhir
untuk menentukan sang jawara.
Roda pedati memang selalu berputar. Kadang
ada yang di atas dan kadang ada yang di bawah. Seperti itulah nasib Manchester
City saat ini, mereka sedang berada di puncak prestasi. Tentu ini berbanding
terbalik dengan nasib tetangga mereka Manchester United. Bila Manchester biru saat
ini sedang berjaya, Manchester merah justru sedang merana.
Pada era 90-an, banyak orang belum mengenal
Manchester City. Namanya masih tenggelam oleh nama besar Manchester United.
Manchester seolah hanya dikenal dunia karena adanya klub besar Manchester
United. Sedangkan “tetangga berisik” mereka luput dari pengamatan banyak orang.
Terlalu jauh untuk membandingkan keduanya. Dari berbagai hal, Manchester merah
jauh di atas Manchester biru.
Dunia sepak bola kini tidak hanya seputar cerita
Manchester merah. Tapi Manchester biru telah menjelma menjadi klub raksasa yang
disegani di eropa. Dan sepertinya era Manchester biru masih akan berlangsung
lama. Panggung sepak bola negeri “Elizabeth” kini sering menampilkan kisah
persaingan epik Manchester City dengan Liverpool. Bukan lagi persaingan
Manchester United melawan Arsenal.
Tidak ada yang abadi, begitu pula cerita
sepak bola. Semuanya akan silih berganti meraih juara. Uang tidak selamnya
menjadi faktor garansi sebuah prestasi. Meski kita akui sulit sekali menjadi
juara tanpa ada dukungan finansial yang besar. Dan Manchester biru menjadi
contoh nyata dari teori itu. Selamat Manchester biru…..