Kamis, 11 April 2024

Ibadah Pasca Ramadan

 



Ramadan 1445 Hijriyah telah berakhir. Ketika masuk di bulan Syawal seharusnya menjadi waktu yang tepat bagi umat muslim untuk muhasabah kemudian berusaha menjagai diri, mempertahankan amalan-amalan sunnah di bulan suci kemarin. Kita baru saja melewati bagian penting dari tahapan-tahapan penyucian diri untuk menjadi pribadi muslim yang takwa.

Sesuatu yang umum terjadi, saat Ramadan ibadah meningkat kemudian setelah Ramadan berlalu ibadah pun kembali seperti sebelum bulan Ramadan tiba. Ramadan menjadi bulan peningkatan ibadah, dan ketika Ramadan berakhir ibadah akan kembali seperti semula. Syawal menjadi bulan penurunan ibadah, karena banyak yang gagal mempertahankan kualitas ibadah di bulan Ramadan.

Masjid dan musholla akan kembali nampak sepi, tidak seperti malam-malam di awal Ramadan yang begitu melimpah jamaahnya. Tadarrus al-Quran juga tidak kita dengar lagi. Padahal ketika Ramadan semua masjid dan musholla saling bersahutan melantunkan ayat-ayat suci al-Quran.

Mungkin gambaran cara ibadah kebanyakan dari kita seperti anak sekolah yang naik kelas kemudian turun lagi. Begitu Ramadan tiba mendadak rajin beribadah, namun di bulan lain kendor semangat ibadahnya.

Memang benar ada saat-saat khusus yang memiliki keistimewaan. Namun beribadah seharusnya tidak hanya dilakukan dengan mengutamakan waktu tertentu. Bukankah dunia adalah ladang akhirat. Apa yang diperoleh kelak di akhirat bergantung dengan apa yang dia kerjakan semasa hidup di dunia. Selagi ada waktu yang kita miliki, harus kita gunakan dengan sebaik-baiknya.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...