Jumat, 02 Juli 2021

BELAJAR DARI KEHIDUPAN


Makna belajar itu tidak harus selalu dengan duduk di dalam kelas, menyimak dan memperhatikan guru atau dosen, maupun teori-teori “rumit” di buku pelajaran yang kita pelajari. Kadangkala kita banyak mengambil pelajaran langsung dari kehidupan nyata kita yang jelas spektrumnya berbeda jauh dengan apa yang kita peroleh secara formal di sekolah.

Sesungguhnya selama kita hidup di sinilah kita terus dan banyak belajar. Dalam setiap rentang waktu kehidupan selalu mengajarkan banyak hal kepada kita. Dan semua itu kita peroleh sepanjang waktu kita beraktivitas, selama kita masih bergaul, dan menjalin hubungan dengan banyak orang.

Terkadang kehidupan mengajarkan kebijaksanaan yang sejati. Sehingga tidak perlu heran bila kita menjumpai orang yang penuh kesalihan padahal sejarah hidupnya tidak pernah diisi dengan pendidikan formal yang tinggi. Dan di sisi lain kita bertemu dengan orang pandai yang tidak memiliki etika dan kesopanan yang sepadan dengan tingginya pendidikan.

Apa yang dilihat, apa yang didengar dan semua yang kita alami adalah pelajaran nyata kehidupan yang sangat berharga. Orang mengatakan pengalaman adalah guru yang berharga. Kalaulah segala pengalaman tidak menjadikan kita lebih “pandai” dengan cara apa lagi bisa mendidik dan membina kebijaksanaan.

Jalan hidup yang dilalui manusia memang tidak akan pernah sama. Namun yang pasti kita memiliki tujuan hidup yang sama. Kebahagiaan di dunia dan selamat di akhirat nanti. Dan, di kehidupan ini Allah telah menunjukkan semuanya. Jalan orang-orang yang mendapat ridha-Nya, dan kisah orang-orang yang mendapat murkanya. Tinggallah kita sendiri yang harus memilih dan meniti jalan yang harus kita tempuh.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...