Jumat, 22 April 2022

“Tanjakan Terakhir” Ramadan



Bulan Ramadan 1443 Hijriyah telah memasuki sepertiga yang terakhir. Bila kita mengikuti teladan kita Rasulullah, di sepertiga Ramadan yang terakhir seharusnya ibadah lebih ditingkatkan. Memperbanyak iktikaf, sedekah dan berbagai ibadah lainnya.

Semestinya pada sepertiga terakhir di bulan suci ramadan masjid semakin padat jamaahnya. Tapi faktanya, masjid semakin berkurang isinya. Keramaian justru meningkat di tempat-tempat belanja. Pasar tambah ramai dan toko baju juga berjubel pengunjungnya. Perhatian masyarakat seolah semua tertuju pada perayaan idulfitri semeriah mungkin.

Tidak salah menyambut idulfitri dengan suka cita, karena ini adalah hari raya kita. Tidak pula keliru menyiapkan segala kebutuhan guna menyambut tamu dan kerabat yang akan berkunjung. Tapi, ada hal yang lebih penting dari semua itu. Yakni, mengisi sepertiga Ramadan dengan ibadah yang lebih berkualitas.

Bila diibaratkan perlombaan, akhir Ramadan adalah fase semifinal dan di ambang puncaknya kompetisi. Banyak peserta yang telah berguguran ketika perlombaan menyelesaikan setengah putarannya. Dan ini adalah fenomena yang alamiah. Karena kekuatan niat dan kesungguhan orang dalam beribadah berbeda-beda tingkatannya.

Sang Pemenang adalah mereka yang sampai di garis finish. Dialah yang mampu menaklukkan “Tanjakan Terakhir” bulan Ramadan. Bukan hanya para penggembira yang penuh semangat ketika perlombaan baru dimulai. Semangat semu yang ternyata mudah luntur ketika diterpa ujian.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...