Minggu, 03 Oktober 2021

TEGUH MEMEGANG PRINSIP



Hanya ikan mati yang berenang mengikuti arus air. Sedangkan ikan yang hidup selalu berenang melawan arus. Layang – layang yang terbang tinggi juga melawan angin, bukan mengikutinya. Karena hanya layang-layang terputus dari talinya yang terbang mengikuti ke mana arah angin berhembus.

Jadilah ikan yang selalu melawan arus, atau layang-layang yang melambung di angkasa karena melawan kuatnya tiupan angin. Seperti itulah seharusnya dalam hidup kita. Hidup harus memiliki prinsip. Kita tidak hanya mengekor orang lain. Prinsip hidup adalah pegangan untuk hidup. Peta petunjuk jalan hidup atau pelita penerang hidup.

Prinsip tidak bisa dibeli dengan uang. Tidak pula dapat ditukar dengan iming-iming kemewahan. Lebih baik hidup dalam kekurangan sepanjang usia daripada menjual prinsip. Karena tidak ada artinya hidup bila tidak memiliki kehormatan.

Mengapa mereka yang memiliki jabatan tinggi dengan gaji yang besar masih korupsi. Padahal ketika dilantik dia bersumpah dengan nama Tuhannya. Karena dia manusia yang tidak memiliki prinsip hidup yang mulia. Hidunya hanya menurutkan nafsu dan kesenangan.

Tak ada bedanya bersumpah dengan nama Tuhan. Ringan saja mereka akan melanggarnya, karena sumpahnya sampah. Tuhan tidak pernah ada dalam hatinya, sehingga tak sedikitpun dia merasa gundah ketika melanggar semua sumpahnya.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...