Selasa, 02 Agustus 2022

Cukup Dengan Diam



Memang nyata benar apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad. Diam itu lebih baik daripada berkata-kata yang buruk. Setidaknya dengan diam seseorang bisa selamat dari “keseleo” lidah. Terlebih ketika dalam keadaan marah, seseorang akan mudah mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak beradab.

Diam menjadi solusi terbaik ketika sedang marah. Dengan diam seseorang mampu mengekang lidahnya yang sedang liar. Ada waktu hati untuk merenungkan dengan jernih tatkala seseorang memilih diam daripada mengumbar marahnya dengan kata-kata yang tajam.

Hati yang panas hanya bisa mengeluarkan kata-kata yang panas pula. Makanya, sudah pasti pemarah tidak akan mengeluarkan kata yang halus ketika mengekspresikan marahnya. Dan kondisi marah akan semakin menjadi ketika seseorang merasa mendapat perlawanan dari orang yang dimarahinya.

Cukup dengan diam dan semua akan selesai. Biarkan hati bergejolak dan amarah meluap-luap. Kita hanya perlu waktu sehari atau dua hari untuk menenangkan hati. Setelah semua mereda, kita akan melihat dengan pandangan yang presisi bahwa marah kita memang tidak layak diturutkan.

Dengan diam dan menahan diri pasti tidak ada penyesalan. Sebaliknya bila marah dilampiaskan pastinya akan adanya rasa penyesalan di kemudian hari. Karena marah yang diumbar akibatnya akan merugikan diri sendiri juga orang lain.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...