Jumat, 11 Juni 2021

MENYIAPKAN BEKAL



Mungkin sudah sering kita merencanakan bepergian jauh. Perjalanan untuk keperluan liburan, pekerjaan atau kepentingan lain. Sudah pasti yang menjadi perhatian kita ketika hendak bepergian adalah segala sesuatu yang harus kita bawa dalam perjalanan tersebut. Baju-baju ganti misalnya, obat-obatan yang diperlukan dalam perjalanan, handphone, uang cash hingga segala sesuatu yang dirasa akan diperlukan pada saat dalam perjalanan maupun ketika sudah sampai di tujuan.

Tentu dalam pikiran dipenuhi kecemasan bila barang bawaan tidak lengkap. Takut nanti bila mabuk perjalanan sementara tidak menyiapkan obat anti mabuk, takut bila hendak berkomunikasi handphone lupa dibawa, takut bila memerlukan uang sementara dalam dompet tidak ada persiapan yang cukup, dan ketakutan-ketakutan lain bila tidak menyiapkan bekal dengan teliti.

Begitu seriusnya kita menyiapkan semua keperluan, padahal perjalanan yang kita lakukan hanyalah bepergian biasa. Seandainya pun ada barang yang ketinggalan kita bisa mencari dalam perjalanan kita. Seandainya kita kehabisan uang, masih bisa kita meminta tolong kepada keluarga atau teman untuk transfer uang. Seandainya kita tidak tahu jalan, sangatlah mudah mencari petunjuk dari orang-orang kita temui.

Nah, bila kita begitu teliti dan penuh persiapan dalam rencana perjalanan dunia, bagaimana dengan persiapan perjalanan kita di akhirat nanti?. Apakah kita sudah khawatir bila bekal yang kita bawa belum seberapa jumlahnya, apakah kita sudah menyiapkan diri sepenuhnya karena di sana kita benar-benar hanya mengandalkan diri sendiri, tidak bisa lagi minta bantuan orang lain.

Perjalanan akhirat sangat panjang dan berat, tidak sebanding dengan perjalanan di dunia fana ini. Sementara kita tidak mungkin lagi kembali untuk menyiapkan keperluan (perbekalan) bila tidak mencukupi. Apa yang dibawa itulah yang menjadi milik kita. Bila bekal yang dibawa cukup, selamatlah diri. Namun  bila bekal yang dibawa tidak seberapa, bersiaplah menanggung sengsara. Untuk menjadi renungan, semoga kita selalu bersungguh-sungguh menyiapkan bekal perjalanan panjang yang abadi nanti.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...