Rabu, 02 Maret 2022

Menanti Perdamaian Dunia yang Absurd



… … …

Banyak yang cinta damai, Tapi perang makin ramai

Wahai kau anak manusia, Ingin aman dan sentosa
Tapi kau buat senjata, Biaya berjuta-juta
Banyak gedung kau dirikan, Kemudian kau hancurkan

Bingung bingung ku memikirnya…

 

Penggalan lirik lagu lawas Nasida Ria di atas, seakan menjadi kisah nyata yang sedang terjadi saat ini. Lagu yang populer di tahun 80-an itu, mungkin menggambarkan situasi pada waktu di mana sedang terjadi perang Irak dan Iran.

Dunia sebenarnya belum benar-benar pulih pasca perang duni kedua, namun perang baru sudah muncul lagi. Kini, setelah empat puluh tahun perang kembali terjadi. Invasi Rusia ke Ukraina menjadi perhatian dunia karena akan berdampak besar bagi cita-cita perdamaian dunia.

Sebenarnya bisa dikatakan perang tidak pernah benar-benar berhenti di dunia sejak dahulu. Konflik Palestina dan Israel, perang di Kuwait, Afganistan, Syuriah, Libya dan beberapa negara yang lainnya. Atau bila kita mundur ke periode sebelum perang dunia kesatu, sejarah sudah mencatat banyak terjadi peperangan besar.

Perdamaian dunia seakan menjadi lamunan yang absurd. Meski menjadi cita-cita bersama, tapi seakan mustahil untuk diwujudkan. Siapa yang suka perang, korban nyawa, harta benda yang tidak sedikit dan rusaknya semua fasilitas umum. Meski demikian nyatanya perang tetap sering berlangsung.

Perang akan membawa duka dan trauma yang berat. Yang menang menjadi arang, yang kalah menjadi abu. Peradaban yang dibangun anak manusia akan luluh-lantak oleh perang. Tapi, lagi-lagi perang akan terus berulang. Entahlah, bingung bingung ku memikirnya…

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...