Rabu, 01 September 2021

MEMBACA, SELANJUTNYA MENULIS



"Jika kamu ingin mengenal dunia, membacalah. Jika kamu ingin dikenal dunia, menulislah." Begitu Kutipan dari Armin Martajasa. Membaca dan menulis memang dua aktivitas yang tak bis dipisahkan. Rajin membaca semestinya juga rajin menulis. Atau bila aktif menulis sudah pasti ia rajin membaca pula.

Kita menglami hidup di zaman berbeda. Berbeda dengan masa kecil dulu yang serba terbtas. Terbatas sumber bacaan, informasi yang belum secepat sekarang ini, dan berbagai hambatan yang membuat kita miskin wawasan. Membaca buku mungkin masih menjadi kebiasaan mereka yang mampu membelinya.

Semua jauh telah berubah. Hari ini kita telah mengalami keterbukaan informasi. Berita begitu cepat menyebar tanpa kita mampu mengekangnya. Berbagai media online mengupdate berita tiap jam, atau lebih cepat dari itu selama sehari semalam. Apa yang kita cari dengan mudah kita dapatkan tanpa harus bersusah–payah. Kurang apa lagi?

Bagi para penggemar membaca sepertinya tidak ada alasan lagi sulit mencari sumber bacaan. Tinggal mengatur waktu untuk menyalurkan hobinya dengan sepuasnya. Semua kemudahan ini seharusnya meningkatkan minat baca masyarakat. Membaca bukan lagi hobi mahal karena bisa dilakukan oleh siapapun dan di mana pun.

Di saat membaca sudah menjadi budaya, harapan selanjutnya adalah menumbuhkan budaya menulis. Membaca akan lebih sempurna bila dilanjutkan dengan menulis. Akan ada dialektika ilmiah dan perkembangan pemikiran yang dinamis. Karena menulis dan membaca bukan lagi hanya ada dalam lingkungan pendidikan formal, namun telah meluas dalam masyarakat kita.

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...