Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2022 tahun ini bertepatan dengan hari raya idulfitri 1443 Hijriyah. Dua peristiwa penting terjadi secara bersamaan. Dan ini menjadi momentum yang sangat baik untuk merefleksikan cita-cita luhur bangsa kita, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan menjadi hal elementer yang mesti mendapatkan perhatian yang serius. Pendidikan memiliki korelasi yang nyata dengan kemajuan suatu bangsa. Tidak ada bangsa yang dikatakan maju sementara pendidikannya tertinggal. Yang pasti setiap bangsa yang telah mencapai kemakmuran, pendidikannya pasti maju.
Perayaan idulfitri dimaknai sebagai kegembiraan pribadi muslim yang telah mampu melalui tugas mulia yakni melaksanakan puasa Ramadan selama satu bulan penuh. Ada yang mengartikan ini sebagai proklamasi kemenangan. Menang dari godaan, menang dari nafsu dan menang dari keinginan-keinginan yang bertolakbelakang dari nilai ibadah di bulan suci.
Lalu, apakah kita pantas merayakan semua itu bila kita masih melihat dengan nyata bahwa pendidikan kita masih tertinggal. Jangankan “diadu” dengan negara-negara yang mapan pendidikannya. Dibandingkan dengan negara ASEAN saja seperti Singapura, Malasyia dan Thailand kita tidak lebih unggul.
Kembvali ke fitrah, seharusnya juga kembali memikirkan dan membangun pendidikan kita. Apa artinya kita memiliki infrastruktur yang serba mewah bila manusianya tidak memiliki pengetahuan yang tinggi. Tak guna kekayaan alam yang melimpah, bila kita tidak memiliki kemampuan mengolahnya dan terus bergantung dengan kekuatan asing.