Senin, 27 September 2021

MEMBELI KASIH SAYANG



Dengan kerja keras, akhirnya seorang Ibu berhasil menyekolahkan anak semata wayangnya sampai ke luar negeri. Dan itu bukan hal yang mudah bagi seorang janda. Setelah tamat kuliah, anaknya bekerja di luar negeri, beli rumah, dan menikah, serta telah dikaruniai seorang anak. Ia telah memperoleh kemapanan hidup selayaknya orang-orang yang dikatakan berhasil.

Ibunya masih tetap tinggal di kampung meneruskan pekerjaannya, seorang diri. Namun dia berencana kelak, ia ingin pindah menyusul dan tinggal dengan anak dan menantunya, untuk menghabiskan masa tuanya.

Singkat cerita ternyata anaknya menolak menampung dan membiayai hidup masa tua ibunya. Namun ia mengirimkan selembar cek 30 ribu USD sebagai tebusan biaya mengasuhnya hingga bisa sukses seperti sekarang. Hancurlah harapan ibu tadi. Rupanya anaknya tidak tumbuh sebagai anak yang bisa diharapkan.

Apakah kasih sayang ibu bisa dinilai dengan Rupiah atau Dolar. Mampukah seorang anak membayar pengorbanan ibunya. Pasti tak akan pernah mampu. Kasih sayang seorang ibu tidak akan bisa dihitung dengan materi sebanyak apapun.

Yang terpikirkan oleh anaknya hanya sebatas materi semata. Dia mungkin sudah teliti menghitung apa yang telah dibelanjakan ibunya selama ini. Semuanya mungkin sudah dikalkulasi dengan benar. Tapi bagaimana dengan cinta dan kasih sayang ibunya, doa-doa dan harapan yang dimunajatkan ibunya serta pendidikan ibu yang telah mengantarnya bisa berhasil. Apakah semua itu bisa dinilai?

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...