Kamis, 24 Desember 2020

BADAI, CEPATLAH BERLALU…



Mendengar informasi pandemi akhir-akhir ini membuat kita semakin dirundung kecemasan. Bukannya mereda, seakan pandemi semakin merajalela. Memang kabar baiknya vaksin sudah ada. Beberapa waktu yang lalu sudah sampai ke negeri kita. Namun berita yang kurang baik juga datang bersamaan. Varian virus juga berkembang. Mungkin seperti mutasi genetik, sehingga di beberapa negara serangan pandemi mengalami beberapa perbedaan gejalanya.

Banyak yang mengatakan, saat ini kita mengalami gelombang serangan pandemi yang kedua. Situasi yang diyakini lebih berat dari periode pertama. Menurut beberapa pengalaman orang yang berinteraksi langsung dengan pasien, seperti dokter dan tenaga medis, banyak kasus yang terjadi saat ini memiliki tingkat risiko yang lebih fatal.

Pada awal Desember yang lalu, dunia pendidikan seakan mendapat angin segar dari pemerintah, bahwa mulai Januari 2021 Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan bisa dilaksanakan kembali. Jelas ini berita baik bagi guru, orang tua siswa dan siswa sendiri. Mengingat sudah terlalu lama kita melaksanakan sistem pembelajaran dalam jaringan (Daring). Tapi kini banyak pihak yang pesimis, apakah mungkin rencana PTM yang telah disiapkan bisa dilaksanakan sesuai jadwal semula.

Badai belum berlalu. Namun kita selalu berharap badai cepat berlalu. Sudah cukup lama kita dalam kecemasan dan ketakutan. Dan itu tidak berlebihan. Sebagai manusia biasa kita pasti memiliki rasa takut, cemas, khawatir dengan keadaan seperti ini. Karena semua terasa di luar kendali kita. Seandainya diumpamakan dengan perang, kita menghadapi musuh yang tidak terlihat, namun nyata begitu berbahaya.

Di saat semua benar-benar di luar kemampuan kita, saatnya semua harus berserah diri. Ketika segala ikhtiar sepenuh kemampuan telah dilakukan, kini waktunya semua kita serahkan kepada-Nya. Dzat yang Mahakuasa atas semua makhluk-Nya. Dia yang mampu menghentikan dahsatnya badai yang menerpa kita. Dia yang kuasa menyembuhkan penyakit yang mewabah di negeri kita tercinta. Kepada-Nya kita meminta dengan segala kerendahan dan kelemahan sebagai hamba.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...