Minggu, 28 Agustus 2022

Naturalisai dan Masa Depan Sepak Bola Indonesia

 



Program naturalisasi pemain asing menjadi pemain timnas Indonesia masih saja terus dilakukan. Pelatih timnas saat ini Shin Tae Yong ternyata sejalan dengan pemikiran jalan pintas meraih prestasi salah satunya dengan jalur naturalisasi. Bukannya mengembangkan potensi yang sebenarnya amat berlimpah di dalam negeri.

Program naturalisasi sebenarnya bukan hal yang baru. Sudah banyak nama-nama asing yang akhirnya berkiprah di timnas Indonesia. Tapi bila kita jujur, tidak banyak yang mampu tampil memenuhi ekspektasi penggemar sepak bola Indonesia. Mungkin yang akan diingat hanya Cristian Gonzales yang tampil bagus pada piala AFF tahun 2010.

Memang naturalisasi tak hanya dilakukan Indonesia. Negara-negara tetangga kita juga melakukannya. Sebut saja Malasyia, Filipina, Singapura bahkan Thailand juga ikut-ikutan. Tidak terbatas negara di asia tenggara, negara asia lainnya juga punya kebiasaan menaturalisasi pemain asing menjadi pemain nasional mereka.

Naturasisasi bisa saja berdampak positif, tapi kita juga khawatir bila terlalu banyak melakukannya justru tidak akan efektif. Potensi anak-anak Indonesia yang luar biasa bisa saja tersingkir oleh legiun asing yang diimpor. Sisi baiknya, dari sisi profesional pemain asing cenderung lebih disiplin. Ini yang diharap bisa menular kepada pemain-pemain lokal.

Buat apa naturalisasi bila pemain yang diinginkan kualitasnya hanya beda-beda tipis dengan pemain lokal. Akan lebih baik memilih ratusan juta pemuda kita yang berbakat main sepak bola. Sudah pasti anak-anak Indonesia asli akan lebih merah putih. Mereka memiliki nasionalisme dan kecintaan terhadap negerinya melebihi pemain asing.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...