Senin, 17 Oktober 2022

Sinau Menulis Bersama Kang Abik

 



Nama lengkapnya Habiburrahman El Shirazy, dia adalah novelis Indonesia yang kondang. Beliau biasa dipanggil Kang Abik. Selain novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, penyair, sastrawan, pimpinan pesantren, dan penceramah.

Tidak hanya di Indonesia, karya-karya Habiburrahman sudah dikenal di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, bahkan sampai Amerika Serikat. Banyak karya-karya Kang Abik yang best seller. Bahkan beberapa novel sudah difilmkan dan mendapat sambutan yang baik dari masyarakat.

Dalam pelatihan menulis artikel via zoom yang diselenggarakan Majalah Mata Air Sabtu kemarin, Kang Abik banyak memberikan pencerahan bagaimana menjadi seorang penulis yang baik. Apa yang disampaikan Kang Abik sebenarnya berdasarkan dari pengalaman-pengalaman beliau dalam menulis.

Penulis harus memiliki niat yang kuat dan motivasi diri. Penulis baik  ialah penulis yang sadar, berpikir aktif dan tidak malas. Ia selalu menggunakan panca inderanya untuk menggali ide. Ide tidak selalu datang dengan sendirinya, terkadang kita yang mesti mengejar dan mengikat ide.

Ide ibaratnya ikan di laut, dan penulis adalah nelayan. Ada nelayan yang hanya menunggu di bibir pantai mengharapkan ikan terdampar di dekatnya. Sementara nelayan yang lain berusaha menangkap ikan dengan menebar jaring di tengah lautan. Begitu perumpamaan penulis yang malas dan yang aktif. Penulis aktif akan selalu membaca, mengamati atau berdiskusi untuk mendapatkan gagasan baru.

Yang terakhir Kang Abik berpesan. Menulislah, karena menulis adalah bentuk syukur kita telah dianugerahi akal yang sehat, ilmu dan wawasan. Menulis adalah bagian dari dakwah karena dengan menulis seseorang mampu menebar kebaikan.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...