Sabtu, 03 Februari 2024

Kontestasi Kejujuran

 



Mencari pemimpin yang adil di masa kini bagaikan peribahasa Mencari jarum di tumpukan jerami. Artinya sama saja dengan melakukan pekerjaan yang sangat sukar, sulit untuk ditemukan, bahka hampir sia-sia saja untuk dilakukan.

Zaman memang telah banyak berubah. Dulu orang jujur itu disukai banyak orang. Tapi sekarang orang jujur sering menjadi korban kelicikan orang. Orang tua kita dahulu punya nasihat, becik ketitik olo ketoro. Sekarang yang banyak terjadi becik kecutik olo kuasa.

Orang baik dan jujur yang berada di komunitas orang-orang jahat pasti akan disingkirkan. Makanya tidak heran bila ada berita korupsi berjamaah. Karena semua sudah dalam satu frekunsi, orang-orang yang tidak jujur dan menciderai amanat yang diberikan.

Walau semakin sedikit, tetap saja orang jujur yang akan terpilih menjadi pemimpin masih ada. Anggota legislatif maupun eksekutif tidak mungkin sepenuhnya akan dihuni orang-orang yang jujur. Tapi setidaknya akan ada sebagian dari mereka yang masih punya kejujuran.

Bagaimana pun kondisinya. Kita harus tetap optimis dan berharap pemilu 2024 akan berjalan damai dan melahirkan wakil-wakil rakyat serta pemimpin yang jujur dan adil. Kita cinta negeri ini, dan kita tak akan pernah rela mereka yang tidak jujur berkuasa.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...