Sabtu, 27 November 2021

Berhati-hati Menjaga Hati



Untaian petuah mulia dari para cendekia yang mesti kita indahkan. Hati-hati dengan prasangka, hati-hati dengan kata-kata. Semua itu bisa jadi doa. Hilangkan semua prasangka buruk itu dari benak kamu. Itu sakit yang kamu ciptakan sendiri.

Ya, semua bermula dari kita sendiri. Bila menghadapi kehidupan ini dengan harapan yang baik, seolah semua akan berjalan dengan baik pula. Bila kita menganggap semua urusan serba sulit dan ruwet seakan-akan menjadi sulit semuanya. Optimistis adalah berprasangka baik terhadap Allah. Pesimistis adalah berprasangka buruk. Dan Allah menjadikan kehidupan ini sebaik prasangka kita.

Ketika hati sudah “rusak” seringkali dipertemukan dengan hal-hal yang buruk pula, walaupun di tempat yang baik. Sebaliknya niat dan hati yang baik, besar kemungkinan akan dipertemukan dengan yang baik-baik pula meski di tempat yang kurang baik.

Selalu ada sisi baik yang dilihat oleh orang yang hatinya baik. Karena yang menarik perhatiannya tentu hanya perihal yang baik saja. Semua akan kembali pada niat yang tersembunyi rapat dalam hati setiap orang.

Bagai dua orang sahabat yang berada di pantai. Yang satu mendapat dosa karena mengumbar pandangan mata dengan banyaknya aurat yang terbuka. Sementara yang satu mendapat pahala karena menjaga pandangan matanya dari yang hrm. Yang tampak di matanya hanya keagungan Allah berupa hamparan laut biru yang indah.

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...