Selasa, 17 Mei 2022

Sri Lanka, Menuju Negara Bangkrut



Mengutip berita dari berbagai media online, Sri Lanka kehabisan stok bensin dan tidak memiliki dollar untuk mengimpor bahan bakar. Dalam keterangannya perdana menteri baru, Ranil Wickremesinghe mengatakan, Negara Sri Lanka kehabisan bensin dan saat ini, hanya memiliki stok bensin untuk satu hari saja. Saat ini sejumlah kapal masih menunggu di luar pelabuhan Colombo untuk pembayaran sebelum menurunkan muatan mereka.

Sri Lanka berada dalam pergolakan krisis ekonomi terburuk dengan 22 juta penduduknya mengalami kesulitan mendapatkan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan sambil menghadapi rekor inflasi serta pemadaman listrik yang berkepanjang. Pemerintah juga kehabisan uang tunai untuk membayar gaji 1,4 juta pegawai negeri pada Mei, dan akan beralih ke pencetakan uang sebagai upaya terakhir.

Apa yang dihadapi oleh Sri Lanka ternyata jauh lebih berat dari permasalahan yang kita hadapi. Beberapa kali krisis ekonomi yang pernah melanda negara kita, tidak pernah sampai mengakibatkan masalah seberat yang dihadapi oleh Sri Lanka. Sesulit-sulitnya bahan bakar, kita masih punya stok, meski harganya tetap naik.

Dalam urusan pemenuhan BBM, sebenarnya kita tidak jauh beda dengan Sri Lanka. Indonesia juga bergantung dari impor. Menurut data SKK Migas, saat ini produksi minyak mentah di Indonesia hanya mampu mencapai 700.000 ribu barel per hari (bph). Adapun konsumsinya mencapai 1,4 juta bph hingga 1,5 juta barel per hari. Jika 1 barel sama dengan 158.9 liter, artinya setiap hari kita membutuhkan pasokan minyak sebesar 238.350.000 liter dalam sehari, dan separuhnya bergantung dari luar.

Mengelola negara dengan penduduk 22 juta jiwa, para pemimpin di Sri Lanka saat ini kewalahan. Lalu bagaimana dengan mengelola penduduk Indonesia yang jumlahnya 12 kali lipat dari negeri Sri Lanka, tentu akan semakin lebih rumit. Inilah saat ini yang dirasakan oleh para pemimpin kita. Mereka tentu lebih detil dalam merencanakan segala program dan berhitung cermat agar segala kebutuhan masyarakat terpenuhi.

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...