Kamis, 02 September 2021

POPULARITAS



Apa benar, semakin terkenal maka akan semakin mudah urusannya. Semakin dikenal banyak orang semakin dihargai, atau semakin banyak followernya pasti semakin banyak uangnya. Karena popularitas hari ini adalah kapital untuk mendapatkan uang yang berlimpah. Dari mulai mengendorse merk, jadi bintang iklan atau menjadi model sebuah produk. Intinya popularitas dianggap oleh banyak orang sangat penting melebihi yang lainnya.

Dampak dari menganggap menjadi orang terkenal itu menguntungkan dan membahagiakan, banyak orang obsesinya hanya ingin menjadi terkenal. Tidak penting terkenal karena punya prestasi apa. Jika perlu membuat sesuatu yang “nyleneh” pokoknya menjadi populer.

Berlomba-lomba di dunia media sosial mereka membuat konten. Tidak masalah apakah konten yang dibuat menabrak tata krama dan kepantasan dalam masyarakat. Asalkan menjadi viral dan dikenal orang mereka akan puas. Semua demi mencapai manisnya popularitas.

Bagaimana pandangan orang-orang shalih memandang popularitas?. Mereka berusaha untuk lari dari pujian manusia dan pengagungan mereka, serta membenci popularitas di kalangan manusia. Ini menunjukan keikhlasan mereka kepada Allah, dimana mereka mencukupkan diri dengan pengetahuan Allah sajalah tentang keadaan mereka, dan hanya berharap pahala dari Allah terhadap amalan mereka.

Mereka tidak mendambakan pujian serta tidak butuh popularitas di antara manusia. Justru mereka berharap menjadi orang yang tidak diperhitungkan di antara manusia, serta tiada yang memperhatikan amalan mereka selain Allah. Sejenak kita renungkan, apakah dalam hati kita selalu mengharapkan pujian dan mimpi menjadi orang yang terkenal. Bila ada benih-benihnya, cabut dan bersihkan sebelum menjadi besar dan berakar kuat.



 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...