Minggu, 06 November 2022

Pertemuan Kedua yang Tertunda



Sabtu, 05 November 2022 bertempat di Kantor LP Ma'arif NU Tulungagung, dilaksanakan bincang literasi bersama Prof. Ngainun Naim Pembina Grup Literasi "Ma'arif Menulis". Ini adalah pertemuan tatap muka kedua komunitas menulis yang difasilitasi oleh Pengurus LP Ma'arif NU Tulungagung.

Seperti apa yang saya baca di blog Kang Nurhadi, dalam kegiatan kopi darat Sabtu kemarin juga ada sesi penyerahan 3 buku yang baru saja terbit buah karya anggota grup Ma'arif Menulis yaitu; 1) Seratus Sajak Untukmu, 2) Jejakku Menulis,  keduanya karya Filzatun Nafsi dan 3) Novel 'Jejak-Jejak Teracak", karya Bapak Nurhadi.

Ketika teman-teman mengagendakan acara pertemuan pecinta literasi di kantor LP Ma’arif, saya sangat senang. Terlebih Prof.Ngainun Naim telah konfirmasi bersedia hadir dalam acara yang dimaksud. Tentu ini kesempatan yang sangat bagus untuk memupuk kembali semangat menulis.

Rupanya niat untuk hadir dalam acara temu muka dengan sahabat-sahabat kami pegiat literasi di kantor Ma’arif batal terlaksana. Ada kegiatan penting lain yang harus saya ikuti pada hari yang bersamaan. Ini merupakan kali kedua saya harus ketinggalan momen penting silaturrahim dengan teman-teman penulis di grup "Ma'arif Menulis".

Pada tanggal 5 Agustus 2020 yang lalu, acara kopdar bersama Prof.Naim dan kawan-kawan penulis Ma’arif juga batal saya hadiri. Menjelang acara saya mendapat khabar duka, teman kami berpulang ke rahmatullah. Dan, di tanggal yang sama tapi bulan dan tahun yang berbeda niat saya untuk berjumpa dengan sahabat literasi "Ma'arif Menulis" harus kandas lagi.

Meski batal hadir sebenarnya saya tetap mendapat tambahan motivasi dari pertemuan kemarin. Meski tidak banyak, masih ada kawan-kawan yang tetap semangat untuk terus menulis. Dan yang luar biasa adalah spirit Prof.Ngainun Naim. Beliau tidak kehabisan energi dan tetap setia membimbing serta menyuntik motivasi kita untuk tetap berkarya. Terima kasih Prof…***

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...