Sabtu, 19 Februari 2022

LUPA UNTUK MEMULAI



Seakan saya bingung harus memulai menulis lagi. Dulu sebelum aktivitas menulis lama terhenti, menulis menjadi kegiatan yang rutin dilakukan. Tapi ketika harus jeda menulis dalam tempo yang lama, kini seperti lupa untuk memulainya lagi.

Ketika fisik dalam kondisi yang kurang baik, kecerdasan berpikir juga mengalami penurunan. Tak ada ide yang mengalir, tak ada gagasan yang lahir, karena semua seakan berhenti. Lemah badan lemah pikiran. Tentu saja ini hal yang lumrah.

Semangat yang tadinya hilang, kini mulai tumbuh kembali. Tiba waktunya meretas lagi jalan panjang penulis. Ya, penulis tidak kenal berhenti. Tak ada yang boleh menghentikan seorang penulis berkarya. Karena ketika satu karya telah rampung, karya selanjutnya harus segera dirancang.

Tidak masalah bila kemarin harus berhenti, karena kita memang memiliki keterbatasan kemampuan. Tak ada orang yang mampu melawan sakit. Di saat sakit, semua pasti akan berhenti. Banyak hal penting yang sedianya harus dikerjakan, pasti akan ditinggalkan juga.

Memulai hanya membutuhkan satu tindakan. Memulai tidak harus dengan sebuah gebrakan besar. Karena yang dibutuhkan adalah konsistensi. Seorang pengelana yang menempuh ribuan kilometer hanya memulai petualangan dengan selangkah kaki. Selangkah tapi terus diiringi dengan langkah berikutnya.

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...