Sabtu, 08 Oktober 2022

Tidak Bergantung Pada Manusia



Karena kekurangan yang ada pada diri sendiri, terkadang menjadikan seseorang bergantung pada yang lain. Seorang pelayan bergantung dari gaji majikannya, yang miskin bergantung dari pemberian orang kaya, ataupun yang lemah bergantung pada mereka yang dianggap punya kekuasaan.

Manusia sering lupa bahwa mereka yang dijadikan sandaran tak lebih hanya manusia yang juga banyak kelemahan. Bergantung pada yang punya jabatan, padahal mereka akan berhenti pada waktunya. Bergantung pada orang kaya, sedangkan mereka bisa jatuh miskin dalam waktu yang cepat. Atau bergantung pada kebaikan orang, sangat mungkin mereka lupa membantu.

Hidup mandiri dan punya kedaulatan itu lebih nikmat daripada hidup dalam kemudahan namun dalam bayangan orang lain. Dalam dunia usaha, memiliki  usaha sendiri walau kecil itu lebih baik daripada menjadi karyawan di perusahaan yang besar. Atau ibaratnya, menjadi kepala kucing tidak apa-apa dibanding hanya menjadi ekor harimau.

Bagi mereka yang memulai berumah tangga tentu bisa merasakan. Tinggal di rumah kontrakan akan terasa lebih nyaman dibanding tinggal bersama mertua. Mungkin secara fasilitas di kontrakan serba terbatas, tapi jiwa merdeka.

Sama halnya rasanya menaiki motor butut tapi milik sendiri, terasa lebih nyaman dibanding naik mobil bagus tapi sekadar numpang. Rasa nyaman itu tidak terbatas pada santainya fisik. Tapi lebih dari itu, kenyamanan hati.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...