Jumat, 29 Oktober 2021

ILMU TITEN, KHAZANAH LELUHUR KITA



Hari Jumat, pagi ini hujan turun dengan lumayan derasnya. Teringat dengan apa yang dikatakan orang-orang tua dahulu. Bila hari Jumat hujan, maka hari selanjutnya akan hujan juga. Mungkin semacam hari pembuka musim hujan. Sebenarnya ini bukan semacam ramalan atau mitos. Ini bagian dari khazanah leluhur kita orang jawa, ilmu titen.

Ilmu titen adalah salah satu pegangan hidup orang Jawa. Bagi masyarakat Jawa, “niteni” adalah adalah hal yang prinsipil. Pasalnya, konsep ini adalah aktualisasi dari falsafah Jawa, “Iling lan waspodo”, artinya ingat dan waspada.

Dalam falsafah tersebut, orang Jawa dituntun untuk iling, maksudnya ingat kepada Yang Maha Kuasa, dan selalu bersikap kehati-hatian. Sikap ini lantas membuat orang Jawa selalu niteni segala hal yang terjadi, misalnya tingkah laku manusia atau fenomena alam karena bisa diamati dengan pancaindra atau hal yang fisik bukan metafisik.

Dengan cara mengamati, orang Jawa terlatih untuk bersikap kritis-analitis ketika membaca situasi  serta selalu waspada dalam bertingkah laku. Falsafah ini tentunya lahir dari kearifan membaca alam, mengamati dengan saksama dan melakukan perenungan yang mendalam.

Ilmu titen sebenarnya bukan mistis, tapi lebih mirip hasil “riset” panjang dengan mempelajari pola-pola yang berlaku dalam alam semesta ini. Dan ini adalah kekayaan dan warisan leluhur yang layak dikaji dan dilestarikan.

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...