Rabu, 12 Agustus 2020

BERANI “SALAH” ITU BAIK

Tidak akan ada orang yang selalu benar, kesalahan adalah bagian sifat alamiah kita sebagai manusia. Kesalahan esensinya adalah pembelajaran. Kesalahan dalam belajar akan menjadikan seseorang selalu berusaha memperbaiki diri. Orang yang takut salah sama saja dengan tidak pernah berbuat apa-apa.

Proses belajar menulis, ataupun lainnya tak akan luput dari banyak kesalahan. Terkadang ide menulis yang bagus begitu dituangkan dalam susunan kata-kata terasa hambar, ibarat masakan terasa anyep di lidah. Alur narasi tulisan kita begitu “mbulet dan njlimet” sulit dicerna. Namun begitu tidak menjadikan kita patah arang dan berhenti menulis. Bagus atau kurang bagus dari usaha yang kita upayakan tetap layak mendapat penghargaan, karena berani berbuat meski akan tampak banyak salah dan kurangnya jauh lebih baik dari pada diam dan masih menunggu.

Keberanian menulis menjadikan orang memiliki kebebasan berekspresi sesuai panggilan nuraninya. Inspirasi menulis akan menjadi sesuatu yang bermanfaat ketika sudah dikontruksikan dalam tulisan. Karena gagasan yang masih dalam lamunan akan segera bias dan menguap bila tidak segera diikat dalam catatan. Banyak menimbang berakibat ide brilian menulis tereduksi. Ada ide segera ditulis, selesai. Bila kita mengangankan menulis ketika konsep kita benar-benar matang untuk menghindari kesalahan, itu sama artinya kita takut salah.

Pengalaman diperoleh dari perbuatan kita ataupun dari tindak orang lain yang kita amati dan pelajari. Kata orang bijak, pengalaman adalah guru yang berharga dalam kehidupan. Pun demikian dalam belajar menulis. Kenekatan dan kebulatan hati menulis meski menyadari akan banyak kesalahan itu baik. Karena kesalahan sama dengan pengalaman. Ada kepercayaan diri yang dibangun ketika seseorang berani berbuat. Yang tak kalah penting ada kesiapan menerima perbaikan dari orang lain, karena kita menyadari tanpa dukungan orang lain kita sulit berkembang.

Uniknya proses belajar tidak akan menjadikan seseorang sempurna bebas dari cacat dan salah. Selamanya kita akan terus belajar dan berlatih. Seperti banyak ungkapan, belajar sepanjang hayat.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...