Harus bisa. Mengapa
berbicara berjam-jam saja kita lancar, sementara untuk menulis satu halaman
lima paragraf kita tidak bisa. Setidaknya, keyakinan itu yang membuat semangat
menulis saya tetap ada, meski terkadang meredup.
Untuk tetap bisa menulis memang
dibutuhkan kemauan dan usaha yang keras. Dan motivasi sebenarnya harus datang
dari diri kita sendiri, bukan dari luar. Tidak cukup bila berharap ada dorongan
semangat entah itu apresiasi dari pembaca, adanya partner menulis maupun kegiatan
pelatihan dan sejenisnya.
Kemauan untuk menulis
merupakan anugerah. Dan pada kenyataannya tidak semua orang, atau lebih
tepatnya tidak banyak orang yang memiliki kemauan untuk menulis meski mereka
sebenarnya mampu. Tugas kita tentu merawat anugerah yang telah dikaruniakan
pada kita.
Ada belasan alasan mengapa
kita harus terus menulis. Dan sebenarnya tidak perlu harus panjang lebar kita
menyampaikan kepada banyak orang, karena mereka juga sudah memahami semua itu.
Masalah utamanya bukan karena tidak mengerti tapi karena tidak mau.
Jangat pernah menyerah menjaga
tradisi menulis. Mungkin saja hari ini kita belum banyak mengetahui apa manfaat
dari usaha yang kita kerjakan. Tapi yakinlah, buah dari kerja keras kita akan dapat
dipetik pada waktunya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar