Minggu, 09 Januari 2022

MELAWAN MALAS



Entah mengapa terasa badan berat melakukan aktivitas. Mau membaca berat, menulis juga sering mengalami kebuntuan. Aktivitas ibadah sunah juga terasa enggan, kenapa semuanya seakan menjadi sulit dilakukan. Hari-hari ini bawaannya ingin rebahan saja. Pegang ponsel kemudian masuk ke Youtube dan menghabiskan waktu menonton segala yang tidak berguna.

Memang semua butuh jeda dan hiburan. Tapi yang saya rasakan kini semua sudah melewati batasnya. Hiburan hanyalah selingan, tapi kini seakan menjadi yang diutamakan. Sehingga atas dasar membenarkan menghibur diri, banyak hak penting terpinggirkan.

Sebenarnya saya sadar diri, ini tidak boleh diturutkan terus-menerus. Akibatnya jelas akan semakin lebih buruk. Banyak hal penting yang saya lewatkan karena menuruti malas yang sedang mencengkeram diri. Malas yang seolah semakin menguasai dan menjadi raja dalam jiwa.

Cukup. Ini harus dilawan sebelun menjadi lebih parah. Saatnya menata komitmen dan kesungguhan hati. Malas seperti candu yang memabukkan. Ketika dia benar-benar sudah merasuki dan mengusai dalam diri, akan sangat sulit lepas darinya.

Sudah waktunya membangkitkan semangat yang tidur panjang. Hasil dari malas yang diturutkan hanya sebuah penyesalan. Tiada guna penyesalan, karena semua sudah tidak mungkin diputar kembali. Bagai anak panah yang melesat dari busurnya, jangan harap akan kembali lagi.

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...