Senin, 11 Januari 2021

CERMIN DIRI



Dulu saya pernah mendapat cerita dari teman saya.

(Dikisahkan) Hiduplah sepasang suami istri yang sudah cukup tua. Tinggal di rumah kecil yang sederhana di sebuah kampung. Kakek dan nenek tadi dikenal di kampungnya sebagai orang yang baik. Tutur katanya sopan, perilakunya juga ramah serta sering membantu orang-orang di sekitar rumahnya. Singkat cerita mereka berdua adalah sosok yang berkepribadian dan berakhlaq mulia.

Suatu pagi, ketika hujan rintik-rintik. Kakek dan nenek tadi duduk di ruang tamu rumah mereka sambil bercengkerama.

“Bu… hujan-hujan begini enaknya makan apa ya?” Kata suami membuka percakapan dengan istrinya.

“Enaknya ya makan nasi yang hangat sama lauk rawon pak” Jawab istrinya.

“Bukan rawon bu, enaknya kalau hujan seperti ini makan sate kambing sama gule”.

Tak lama berselang, pintu rumah mereka diketuk seseorang.

“Assalamualaikum….!. Setelah dibuka, tampak seseorang membawa sesuatu.

“Ini tadi tadi saya disuruh ayah mengantar nasi, sate dan gule” Kata tamu yang ternyata tetangga mereka. Setelah itu berlalulah orang tadi meninggalkan suami istri tadi yang tampak masih keheranan. Apa yang barusan dibicarakan ternyata menjadi sebuah kenyataan.

 

Dari kisah di atas sebenarnya ada beberapa pesan moral yang penting untuk kita renungkan. Pertama, berbicaralah yang baik. Karena setiap perkataan kita adalah doa. Tentu bila kita sering berkata yang baik akibatnya juga baik, sebaliknya bila berkata yang tidak baik dikhawatirkan akan menjadi hal buruk yang kembali pada kita.

Pesan moral yang Kedua, orang yang saleh kadang tidak perlu menunggu mendapat balasan dari amal kebaikannya kelak di akhirat. Terkadang Allah memberi balasan yang langsung di dunia ini, tidak hanya ganjaran di surga nanti. Nikmatnya kehidupan di surga sudah dicicipi sedikit di dunia. Di surga semua apa yang diminta akan dikabulkan oleh Allah. Sama seperti dalah cerita tadi, apa yang terbersit dalam hati, yang menjadi keinginan ternyata langsung dipenuhi (dikabulkan) oleh Allah dengan jalan yang tidak disangka-sangka.

Pesan moral selanjutnya (Ketiga) adalah, rezeki itu urusan Allah. Kita sebagai hamba hanya diperintah untuk berikhtiar, selanjutnya semua terserah kehendak Allah. Apa yang sudah tertulis menjadi rezeki kita pasti akan sampai ke tangan kita, rezeki sering datang dari jalan yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Sebaliknya apa yang bukan menjadi rezeki kita bagaimanapun kita usahakan akan tetap lepas dari genggaman kita.

 

Selamat Istirahat…….

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...