Minggu, 31 Juli 2022

Orang Keras

 



Karakternya memang seperti itu, keras dan terkesan kasar. Sejak saya mengenal beliau memang sudah seperti itu orangnya. Tidak sedikit orang yang merasa tidak nyaman berinteraksi dengan tetangga kami yang satu ini. Dan sebenarnya saya juga pernah punya pengalaman yang tidak mengenakkan di hati sela bergaul dengan beliau ini.

Yang membedakan dengan orang lain, saya tidak terlalu serius menanggapi orang yang berkarakter keras seperti itu. Paling saya anggap angin lalu dan tidak pernah saya masukkan di hati. Karena bila dimasukkan hati tentu akan membuat telinga merah dan emosi. Tersenyum saja dan ditinggal pergi.

Sebenarnya semua orang bisa berubah, asalkan yang bersangkutan mau berubah. Tapi bagaimana berubah bila dia sendiri tidak menyadari kesalahan yang sering dilakukannya. Pasti akan tetap saja seperti itu, keras dan kaku.

Saya sebenarnya juga kasihan melihat orang yang sifatnya kaku seperti itu. Banyak yang menghindar dan tidak mau mendekat. Tetangga-tetangga terdekat juga tidak nyaman berdekatan. Bahkan saudaranya sendiri juga enggan berhubungan, terlebih orang lain.

Orang memang memiliki pembawaan sendiri-sendiri, tetapi pembawaan keras seperti  itu sudah pasti hanya merugikan diri sendiri juga orang lain. Diingatkan juga tidak bisa, justru menimbulkan perdebatan dan pertentangan. Jadi, nikmati saja sendiri kekerasan dan sifat kakumu.

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...