Selasa, 27 Juli 2021

MUSIBAH DAN SEDEKAH



Dilema, ini merupakan situasi yang sulit dan rumit. Satu sisi pemerintah ingin menjaga masyarakat tetap sehat dan terbebas dari virus, namun di sisi yang lain juga menginginkan kegiatan ekonomi tetap bisa berjalan dengan baik. Keduanya, baik kesehatan dan ekonomi masyarakat diharap tidak terganggu. Tapi ternyata amat sulit untuk menjaga kelangsungan keduanya.

Ketika menginginkan keselamatan masyarakat dari bahaya (virus) pandemi, jalan yang paling tepat adalah membatasi aktivitas masyarakat. Dan pasti ini sama saja dengan menahan laju pergerakan ekonomi masyarakat. Pasar keramaiannya dibatasi, pedagang-pedagang kecil pun dibatasi sebagaimana pusat-pusat ekonomi lainnya. Jika langkah ini menjadi prioritas, sudah pasti rakyat ekonomi lemah akan menjerit.

Di saat situasi seperti ini, banyak lapisan masyarakat bawah membutuhkan uluran tangan. Mereka membutuhkan bantuan sekadar untuk “survive” di masa pandemi. Sementara kemampuan pemerintah juga terbatas menjangkau keseluruhan “prototipe” masyarakat tersebut. Makanya kita bisa memahami seruan yang menggemakan saling tolong-menolong dalam masyarakat. Saatnya bagi mereka yang memiliki kelebihan harta untuk bersedekah. Kapan lagi waktunya kalau tidak sekarang. Tangan-tangan dermawan yang penuh kasih sayang akan mengembalikan harapan dan keceriaan mereka yang hilang.

Semoga akan lahir dermawan-dermawan yang berjiwa mulia. Para hartawan yang rela berkorban demi meringankan beban berat saudaranya. Merekalah yang akan menjadi pahlawan yang sebenarnya. Bukan orang kaya yang kesuksesannya hanya dinikmati oleh diri dan keluarganya semata.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...