Rabu, 31 Agustus 2022

Tahan Jarimu

 



Peribahasa diam itu emas, di zaman seperti ini sangat relevan. Di mana mulut orang semakin tajam dan tak terkendali. Apa saja dikomentari dan dicaci. Bahasa anak sekarang, banyak orang hobinya nyinyir. Meski nyinyirnya hanya di dunia maya (media sosial), tetap saja itu adalah perbuatan yang tercela.

Lidah memang terlihat diam, tapi jari susah dikendalikan. Kebiasaan netizen yang menebar kata-kata kebencian, menghina, ghibah dan bahkan adu domba, terkadang membuat kita susah menahan jari untuk berkomentar karena apa yang disampaikan sudah sangat keterlaluan. Tapi tahan, Jangan berdebat dengan pembenci, penjelasan yang paling bijak dari kita adalah diam tersenyum dan membiarkan dia merasa paling benar.

Jadi tak perlu berteriak-teriak di ruang medsos jika hanya ingin didengar. Kata orang bijak cara terbaik untuk didengar adalah dengan bicara seperlunya. Karena semakin banyak bicara semakin tidak jelas mana perkataan yang penting. Semua telah bercampuraduk dan menjadi bias.

Tapi tidak perlu kebencian dilawan dengan kebencian yang serupa. Lagi pula yang merasakan sakit adalah mereka yang hatinya penuh kebencian. Orang yang dibenci tidak akan merasakan kesedihan yang mendalam, berbeda dengan orang yang membenci dia akan kehilangan banyak kebahagiaan.

Selamatnya seseorang karena lisannya. Hari ini, selamatnya orang karena jarinya. Karena jari yang latah, bisa saja membawa kerugian yang besar. Jadi, tahan jari kita agar tidak celaka.

 

Selasa, 30 Agustus 2022

Salah Menilai

 



Hidup tak bisa dinilai dari apa yang kita lihat dengan mata saja. Karena banyak hal yang tidak mampu dilihat oleh mata kita. Mata sering kali tertipu, karena yang bisa dilihat hanya sisi-sisi yang wujud, materi. Mata tidak bisa menerawang apa yang tersimpan dalam hati, yang tersembunyi dalam niat dan suasana kebatinan seseorang.

Apa pasti orang yang banyak hartanya merasakan kebahagiaan, belum tentu. Apakah orang yang terlihat alim dan dermawan pasti mulia di sisi Allah, jawabannya tidak pasti juga. Terkadang yang rendah dalam pandangan manusia dan tampak biasa saja, justru menjadi hamba mulia di sisi-Nya. Semua mungkin terjadi karena Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati manusia.

Kisah nyata yang terjadi di daerah kami membuka kesadaran dan membuat kami banyak merenung. Seorang ibu yang pekerjaannya hanya menjadi buruh cuci ternyata meninggal keadaan yang husnul khotimah. Allah menunjukkan kekuasaan-Nya pada orang-orang di sekitar beliau. Jenazahnya utuh dan harum meski telah dimakamkan. Rencana Allah begitu indah. Ada saja cara Allah menunjukkan kuasa-Nya sehingga makam ibu tukang cuci tadi harus digali dan dipindah ke tempat lain.

Sementara peristiwa lain yang serupa namun tidak sama juga terjadi dan menjadi pelajaran berharga. Seorang yang dikenal baik dan rajin beribadah justru matinya dalam keadaan yang mengenaskan. Rupanya, meski dikenal baik dan taat beribadah dia orang yang bekerja di tempat riba. Allah hendak membuka hati kita, jangan menilai hanya dari kulitnya saja.

Biarkan Allah saja yang menilai kadar keimanan dan kebaikan hamba-Nya. Sesama hamba yang dititahkan kita hanya bisa melihat sedikit saja, yakni yang kasat oleh mata. Padahal nilai seseorang tidak bisa diukur dari apa yang sering lkita amati.

 

Senin, 29 Agustus 2022

Kiamat Toko Buku

 



Apakah Anda masih rajin menulis?. Lalu, apa kira-kira obsesi Anda dalam menulis?. Mau menjadi penulis buku yang terkenal yang mampu menghasilkan pundi-pundi uang. Atau penulis yang bukunya best seller dan diangkat dalam film. Atau mungkin, mimpi-mimpi tinggi yang lain.

Tidak apa-apa, silakan dilanjut untuk menulis. Khabar baiknya, menulis adalah aktivitas yang bermanfaat hari ini maupun hari-hari yang akan datang. Khabar kurang baiknya, banyak toko buku yang sudah gulung tikar. Satu persatu toko-toko buku yang besar menutup gerainya karena penjualan yang terus menurun.

Kini semakin langka orang yang mau membaca buku. Digitalisasi dalam berbagai aspek telah menjadikan masyarakat mudah menemukan berita dan teks dengan cepat dan murah. Banyak yang menganggap tak perlu lagi orang membeli buku. Toh, semua yang ingin dibaca bisa diakses hanya dari ponsel pribadi.

Kira-kira bagaimana nasib penulis. Apakah yakin tetap ingin menulis sementara masa depan buku sudah di ambang kiamat. Apa yang diharap dari dunia penerbitan yang sedang bertahan untuk sekadar hidup.

Hanya mereka yang masih memiliki idealis yang akan bertahan untuk tetap menulis. Tidak peduli apakah bukunya akan laku di pasar, atau justru tidak diminati oleh orang. Mereka akan tetap menulis karena menulis adalah bagian dari denyut kehidupannya. Sementara mereka yang mengharap mendapat materi dari karya tulisnya, sudah pasti akan segera berhenti menulis.

 

 

Minggu, 28 Agustus 2022

Naturalisai dan Masa Depan Sepak Bola Indonesia

 



Program naturalisasi pemain asing menjadi pemain timnas Indonesia masih saja terus dilakukan. Pelatih timnas saat ini Shin Tae Yong ternyata sejalan dengan pemikiran jalan pintas meraih prestasi salah satunya dengan jalur naturalisasi. Bukannya mengembangkan potensi yang sebenarnya amat berlimpah di dalam negeri.

Program naturalisasi sebenarnya bukan hal yang baru. Sudah banyak nama-nama asing yang akhirnya berkiprah di timnas Indonesia. Tapi bila kita jujur, tidak banyak yang mampu tampil memenuhi ekspektasi penggemar sepak bola Indonesia. Mungkin yang akan diingat hanya Cristian Gonzales yang tampil bagus pada piala AFF tahun 2010.

Memang naturalisasi tak hanya dilakukan Indonesia. Negara-negara tetangga kita juga melakukannya. Sebut saja Malasyia, Filipina, Singapura bahkan Thailand juga ikut-ikutan. Tidak terbatas negara di asia tenggara, negara asia lainnya juga punya kebiasaan menaturalisasi pemain asing menjadi pemain nasional mereka.

Naturasisasi bisa saja berdampak positif, tapi kita juga khawatir bila terlalu banyak melakukannya justru tidak akan efektif. Potensi anak-anak Indonesia yang luar biasa bisa saja tersingkir oleh legiun asing yang diimpor. Sisi baiknya, dari sisi profesional pemain asing cenderung lebih disiplin. Ini yang diharap bisa menular kepada pemain-pemain lokal.

Buat apa naturalisasi bila pemain yang diinginkan kualitasnya hanya beda-beda tipis dengan pemain lokal. Akan lebih baik memilih ratusan juta pemuda kita yang berbakat main sepak bola. Sudah pasti anak-anak Indonesia asli akan lebih merah putih. Mereka memiliki nasionalisme dan kecintaan terhadap negerinya melebihi pemain asing.

 

Sabtu, 27 Agustus 2022

Kesempatan Kedua

 



Kata orang kesempatan itu tidak datang untuk kedua kali. Mumpung ada kesempatan seharusnya bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Hidup di dunia ini juga sekali, tak akan ada kesempatan lagi memperbaiki diri apabila hidup telah barakhir. Jadi, selagi masih ada kesempatan waktunya kita mengisi dengan tabungan kebaikan.

Tapi bagi Pak Budi (bukan nama sebenarnya) kesempatan ternyata datang untuk kedua kalinya. Pada bulan Ramadhan kemarin beliau terkena serangan stroke yang sangat berat. Parahnya, menurut diagnosa dokter ada pembuluh darah di otak yang telah pecah. Berminggu-minggu harus pulang pergi melakukan perawatan kesehatan di Rumah Sakit. Tak cukup itu, beliau harus melakukan terapi kesehatan alternatif guna mempercepat pemulihannya.

Dengan usaha gigih dan semangat yang kuat untuk sembuh ternyata membuahkan hasil yang manis. Pada pelaksanaan shalat Iduladha kemarin beliau sudah bisa melaksanakan shalat berjamaah di masjid meski masih menggunakan kursi. Rupanya Allah masih memberi kesempatan kedua bagi Pak Budi.

Mungkin banyak kerabat dan sahabat beliau, termasuk saya tidak mengira beliau bisa pulih dengan cepat. Padahal sakit yang diderita beliau sudah sangat berat. Jangankan untuk berjalan, sekadar menggerakkan tangan dan berbicara saja sudah sulit. Kini meski masih pelan, tetapi beliau sudah bisa berjalan sendiri tanpa alat  bantu dan mampu berkomunikasi dengan baik.

Dengan kondisi yang terus membaik Pak Budi juga semakin sering saya lihat shalat fardhu di masjid. Namun akhir-akhir ini saya jarang melihat beliau berjamaah. Rupanya beliau sudah mulai kembali beraktivitas di tempat kerja. Perlahan, semua kegiatan yang beliau tinggalkan selama sakit kini dapat dikerjakan kembali. Semua orang memang diberi kesempatan, namun tidak semuanya punya kesempatan kedua seperti Pak Budi.

Jumat, 26 Agustus 2022

Fenomena Pesulap Merah

 



Dunia netizen sedang riuh-rendah. Perseteruan antara Pesulap Merah dengan paranormal dari Blitar menjadi perhatian dan viral. Pro dan kontra bermunculan mengiringi maraknya berita tentang ilmu sulap dan penipuan dalam pengobatan. Seperti apa yang dikatakan oleh pesulap merah, hampir semua dukun melalakukan penipuan dalam praktik pengobatan yang dilakukannya.

Praktik pedukunan yang mempertontonkan “kesaktian” memang masih banyak dan laku di masyarakat. Meski sebenarnya kesaktian yang diperlihatkan sebenarnya trik dan kebohongan. Umumnya orang mudah terbujuk oleh mereka yang dianggap hebat atau linuwih. Bahkan tak jarang masyarakat menganggap orang-orang seperti itu sebagai wali.

Sebagai masyarakat biasa pasti kita mendukung langkah pesulap merah yang akan membuka praktik-praktik penipuan dalam metode pengobatan. Tentu trik sulap yang digunakan dalam terapi pengobatan sangat merugikan masyarakat. Mereka sudah kesusahan tertimpa musibah menyandang sakit, ternyata harus ditipu dan mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan yang ujung-ujungnya penipuan.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan trik sulap. Boleh saja orang menguasai berbagai macam trik sulap. Tapi apabila digunakan untuk menipu tentu itu yang dilarang. Sulat harusnya ada di panggung pertunjukan. Sulat sekadar hiburan dan permainan, buka alat yang digunakan mengelabuhi orang.

Langkah Marcel (Pesulap Merah) bisa dikatakan cukup berani. Sudah pasti apa yang dilakukannya akan mendapat banyak perlawanan. Sudah pasti banyak praktisi paranormal yang selama ini mengeruk keuntungan dari praktik pengobatan palsu yang dilakukannya. Tentu mereka akan melakukan apapun untuk tetap bisa melangsungkan aksinya.

 

 

 

Kamis, 25 Agustus 2022

Mudah Lupa

 



Masyarakat kita sebenarnya mudah lupa. Apa yang hari ini terjadi, sebulan dua bulan atau satu tahun pasti sudah lupa. Lupa yang saya maksudkan buka lupa dengan peristiwa yang terjadi, tapi sudah tidak peduli lagi. Hari viral, tunggu saja tidak sampai tiga bulan orang sudah melupakannya.

Dulu ada sosok yang terkenal yang kesandung video asusila. Semua orang menghujat dan mencaci-maki. Tak ada satu stasiun televisi pun yang mau menampilkan wajahnya lagi. Seakan-akan dia sudah habis. Apa yang terjadi kemudian, dia kembali menjadi idola masyarakat lagi. Ternyata hanya butuh setahun atau dua tahun untuk bisa lahir kembali dan diterima masyarakat. Aneh memang.

Begitu juga kasus koruptor yang ditangkap dan diadili. Pada awalnya semua orang akan membenci, memaki-maki, menghujat dan menghina. Tapi setelah sang koruptor keluar dari penjara, seakan orang sudah lupa dengan apa yang dilakukan dulu. Seolah-olah tindak korupsinya sudah tertebus dengan penjara yang banyak potongannya. Dia akan kembali menjadi sosok yang bersih yang siap kembali menjadi pejabat publik.

Memang baik memaafkan orang yang bersalah. Tapi tidak berarti kita memberi kesempatan mereka kembali untuk berbuat yang serupa. Memulihkan kepercayaan kepada orang-orang yang telah berbuat kesalahan fatal sebenarnya banyak risikonya. Orang akan menilai bila berbuat kesalahan besar itu tidak masalah. Toh, pasti masyarakat akan bisa menerima kembali nanti.

Di negara-negara yang menjunjung moralitas tinggi tidak mengenal budaya lupa seperti masyarakat kita. Sebut saja Jepang. Di sana orang akan rela mengundurkan diri bila merasa berbuat kesalahan yang merugikan publik. Dan mereka selamanya tak akan pernah kembali menjadi pejabat. Karena masyarakat mereka menunjung tinggi moralitas.

Rabu, 24 Agustus 2022

Sepak Bola Ala Mou

 



Jose Mourinho sedang berbahagia. AS Roma tampil baik dan mengoleksi poin penuh dari dua kali main di awal kompetisi liga sei A Italia. Meski hanya menang dengan skor tipis 1:0 dari dua lawan yang dihadapi, tapi ini sudah menjadi tanda baik bagi Mou dan AS Roma.

Di tahun pertamaya Mou sudah berhasil mempersembahkan tropi liga konferensi eropa untuk AS Roma. Meski bukan tropi bergengsi dan hanya kelas tiga untuk level klub eropa, tetap saja itu menjadi prestasi yang membanggakan bagi Roma. Faktanya mereka sudah terlalu lama puasa gelar.

Mourinho memang terkenal sebagai pelatih yang rajin meraih gelar. Klub-klub yang ditukanginya selalu mampu mengangkat tropi karena jasanya. Hanya Totenham yang belum kebagian gelar, namun itu wajar karena Mou dipecat terlalu dini. Dia diberhentikan sehari sebelum pertandingan final piala liga antara Tottenham melawan Manchester City.

Tidak semua orang suka dengan gaya melatih Mourinho. Dia selalu tampil dengan sepak bola bertahan dan lebih mengandalkan serangan balik. Berbeda dengan pelatih besar lainnya. Sebut saja Guardiola yang menamp[ilkan sepak bola indah denga total menyerang dan penguasaan bola yang dominan.

Biarpun sepak bola ala Mourinho tidak menarik dan membosankan, tapi sejarah akan tetap mencatat dia adalah pelatih yang kaya akan prestasi dan gelar. Dan tahun ini dia berpeluang besar memberi gelar seri A bagi AS Roma. Kedatangan Dybala diyakini akan semakin menjadikan AS Roma menakutkan.

Selasa, 23 Agustus 2022

YNWA

 



Setali tiga uang, nasib Liverpool hampir sama dengan MU. Di pekan-pekan awal Premier League (liga Inggris), Liverpool tampil kurang meyakinkan. Dari tiga pertandingan yang telah dilakoni, mereka hanya mampu mengemas dua poin saja. MU sedikit lebih bagus karena mereka kini menabung tiga poin setelah dini hari tadi mengalahkan Liverpool di Old Trafford.

Tapi, Liverpool beda dengan Manchester United. Penggemar Liverpool sangat setia dengan tim kebanggaan mereka. Bahkan di saat-saat mereka dalam kondisi yang “tidak baik”, tetap saja mereka akan selalu memberi dukungan. Dari sisi manajerial klub, Liverpool juga bukan klub yang gampang memecat pelatihnya. Lihat saja, pelatih mereka Jurgen Klopp diberi kesempatan membangun timnya hingga mempersembahkan tropi liga champion dan liga Inggris.

Menang atau kalah Liverpuldian (penggemar Liverpool) tetap saja akan mengumandangkan lagu kebangsaan“You'll Never Walk Alone” (YNWA). Lagu fans Liverpool yang populer sejak tahun 1963.

Pendukung atau suporter sepak bola memiliki peran yang penting bagi klub dan pemain. Bahkan mereka sering disebut sebagai pemain keduabelas. Dukungan yang mereka berikan di stadion akan memompa semangat para pemain sehingga mampu tampil dengan baik. Terlebih saat ini, dukungan via media sosial secara masif mampu mengubah arah kebijakan pemilik klub.

Faktanya klub sepak bola memang milik pemegang sahamnya. Tapi hakikatnya klub sepak bola dimiliki oleh para pendukung setianya. Liverpool itu milik Liverpuldian, Persebaya itu milik Bonek, Persib Bandung empunya Bobotoh, dan Arema itu milik Aremania. Jadi, bisa saja pemilik klub mengklaim mereka adalah pemilik yang sah, tapi bila tidak memiliki suporter setia bisa apa mereka?.

Senin, 22 Agustus 2022

Layu Sebelum Berkembang

 



Mau U-16, U-19 atau U-23 semua memang bagus. Yang saya maksudkan adalah timnas sepak bola Indonesia kelompok umur. Ketika mereka bermain di level junior, kita sepakat permainan mereka bagus dan sangat atraktif. Ciri khasnya sangat terlihat dari gaya cepat dan menyerangnya.

Anehnya, di saat mereka sudah di usia senior atau di atas 23 tahun semua menjadi berubah. Gaya bermain mereka yang menarik menjadi terkesan lamban dan monoton. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab berubahnya permainan timnas muda kita. Kita hanya bisa menduga-duga faktor yang menjadi penyebab berubahnya permainan junior di saat masuk ke level senior.

Dugaan pertama karena faktor pembinaan. Kita ambil contoh tim U-16 asuhan Fahri Husaini yang berhasil meraih juara piala AFF. Skuad juara mereka tidak dipertahankan. Masing-masing sudah mencari klub dan mengejar impian mereka untuk menjadi pemain sepak bola tingkat dunia. Mengapa tim tersebut tidak dipertahankan saja dan terus dibina secara berjenjang.

Dugaan kedua karena faktor mental. Juara di usia muda menjadikan mereka “over confident”. Mereka merasa sudah berada di puncak prestasi sehingga tidak termotivasi lagi berlatih dengan giat. Bahkan sebagian dari mereka lebih sibuk menjadi bintang tamu di televisi atau numpang gaya menjadi bintang iklan.

Dugaan ketiga karena faktor nutrisi. Olah raga sepak bola termasuk jenis aktivitas yang membutuhkan tenaga prima. Tanpa ditunjang nutrisi yang bagus mustahil pemain bola mampu menunjukkan skil terbaiknya. Sudah menjadi pengetahuan umum bila pemain-pemain kita kurang disiplin menjaga makannya. Terutama ketika mereka sedang tidak menjalani TC. Mungkin itulah hal-hal yang menyebabkan menurunnya prestasi timnas junior kita.

Minggu, 21 Agustus 2022

Sebuah Pilihan

 



Merokok membunuhmu. Pada awalnya peringatan yang tertulis dalam bungkus rokok tidak sependek itu. Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Menurut informasi, peringatan yang panjang tersebut kurang memberi efek sehingga diubah cukup dengan kata yang tegas dan menakutkan.

Dalam sebuah ceramah seorang ulama menyampaikan bila jabatan dapat merusak seseorang. Maknanya yang rusak bukan badan tetapi agama orang yang memegang jabatan. Karena kebanyakan orang sering tergelincir ketika memiliki jabatan. Karena punya jabatan ada kesempatan korupsi dan karena punya wewenang menjadi sewenang-wenang.

Memang tidak semua orang yang memiliki jabatan akan menjadi rusak agamanya. Masih saja ada orang yang mampu mengemban amanah jabatan. Dia tidak tergoda untuk memanfaatkan jabatannya untuk berbuat yang menyimpang. Tapi tentunya, tipe pejabat seperti ini sudah semakin langka.

Jabatan sebenarnya bukan sesuatu yang harus dihindari. Bayangkan bila orang-orang baik semua menolak jabatan yang diserahkan kepadanya, apa yang akan terjadi?. Yang menjadi pemimpin adalah orang-orang yang tidak memiliki kapasitas. Mereka mampu mendapat jabatan karena memiliki modal besar sehingga mampu “membeli” berapapun harga mahal jabatan yang diinginkannya.

Hidup itu memang pilihan. Ada yang mati-matian mengejar jabatan, ada pula yang menolaknya. Sama halnya ada yang tetap merokok meski sudah diberi peringatan oleh ahli kesehatan. Ada pula yang berusaha menghindarinya karena telah memiliki pengetahuan dan kesadaran. Toh akhirnya, masing-masing akan menerima konsekuensi dari pilihannya sendiri.

 

Sabtu, 20 Agustus 2022

Kuat Fisik, Kuat Mental

 



Men sana in corpore sano adalah ungkapan bahasa latin yang dahulu seringkali kita dengar. Maknanya adalah di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Hampir mutlak, kesehatan raga berpengaruh besar dalam jiwa seseorang. Individu yang sehat akan lebih bersemangat menghadapi aktivitas keseharian dibanding seseorang yang kurang sehat badannya.

Jiwa dan raga, fisik dan mental merupakan dua iringan yang harus dirawat dan mendapat perhatian serius. Bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Lemah salah satunya, akan mengakibatkan ketidakseimbangan. Pentingnya memiliki fisik dan mental yang kuat mesti diajarkan sejak usia dini.

Saat ini kita sedikit cemas dengan kebiasaan anak-anak yang menghabiskan banyak waktunya dengan gadget. Dunia bermain tidak seceria masa dulu. Anak-anak zaman dulu lebih aktif fisiknya karena banyak bergerak. Banyak permainan yang menuntut kecakapan fisik anak. Sebut saja permainan tradisional seperti; betengan, gedrik, kasti dan masih banyak lainnya.

Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh anak permainan-permainan tradisional juga mendidik anak untuk kerja sama, bersosialisasi dengan teman dan menumbuhkan jiwa sosial. Harus kita akui, ini yang tidak diperoleh ketika anak hanya berteman dengan gadget. Justru akan banyak permasalahan yang timbul bila anak sudah kecanduan dengan ponsel atau gadget.

Harus ada kesadaran kembali untuk meningkatkan aktivitas gerak fisik khususnya pada anak-anak usia sekolah. Zaman memang telah mengubah kebiasaan anak-anak sehingga fisiknya tidak aktif lagi. Lihat saja, apakah masih ada anak setingkat MTs yang berangkat ke sekolah menggunakan sepeda. Hampir semua sudah menggunakan motor. Padahal jelas itu tidak baik bagi pertumbuhan fisik mereka.

Kejadian beberapa hari yang lalu, saat kegiatan lomba gerak jalan untuk tingkat MTs/SMP wilayah Kecamatan Kalidawir layak menjadi perhatian. Banyak peserta yang tidak mampu menyelesaikan lomba sampai di garis finish. Bahkan beberapa anak sampai pingsan. Mungkin saja ini ada kaitan antara kebiasaan anak sekarang yang mayoritas malas gerak atau beraktivitas yang mengeluarkan tenaga. Jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah fisik lemah mental, apalagi lemah iman.

 

Jumat, 19 Agustus 2022

Virus Monkeypox

 



Di saat kita hampir bebas dari pandemi Covid-19, muncul berita yang mengkhawatirkan bahwa saat ini telah terjadi penyebaran penyakit cacar monyet. Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox

Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.

Virus juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen. Artinya ada kesamaan antara cacar monyet dengan Covid-19. Keduanya mengharuskan kita untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang terpapar.

Satu hilang satunya datang. Dan semua seolah telah “dipersiapkan” sebelumnya. Kata mereka yang mempercayai teori konspirasi virus atau penyakit yang mewabah memang didesain untuk keuntungan kelompok tertentu. Yang pasti perusahaan farmasi akan meraup keuntungan besar dari penjualan obat dan vaksin.

Vaksin satu penyakit telah selesai dilakukan. Kini kita dibayangi kecemasan untuk melakukan vaksin jenis penyakit yang lain. Dan yang mengherankan vaksin tidak cukup sekali, tapi perlu berjilid-jilid untuk dikatakan sempurna dan aman dari ancaman serangan penyakit.

 


Kamis, 18 Agustus 2022

Panjat Pinang, Apa Perlu…

 



Suasana peringatan HUT RI di kampung-kampung pasti selalu meriah. Ada saja perlombaan hiburan yang ditampilkan. Seakan sudah menjadi lagu wajib bila perayaan Agustusan selalu ada lomba makan kerupuk, balap karung dan panjat pinang.

Memang semua perlombaan tersebut hanya lucu-lucuan dan jauh dari permainan yang serius. Intinya hanya menciptakan suasana yang meriah dan gembira atas hari kemerdekaan yang sedang diperingati. Hadiah yang diterima juga bukan hadiah sungguhan. Karena biasanya cuma makanan ringan yang dikemas seperti kado.

Dari sekian perlombaan panjat pinang menjadi lomba yang paling populer. Meski sekarang pinang sudah sangat langka, tidak kurang ide untuk menjadikan batang pisang atau bambu ori sebagai penggantinya.

Namun bila kita telusuri sejarah panjat pinang, sepertinya perlombaan ini memang tidak perlu lagi dilaksanakan. Konon katanya panjat pinang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dulu panjat pinang diikuti oleh orang pribumi dengan hadiah bahan makanan. Sedangkan para kolonial Belanda asyik menonton sambil minum teh dan makan roti di teras mereka.

Mereka menjadikan panjat pinang sebagai hiburan dan bahan menertawakan orang-orang tertindas yang sedang berjuang mati-matian mendapatkan bahan makanan. Atau lebih tepatnya panjat pinang adalah permainan yang sebenarnya bentuk penghinaan terhadap pribumi.

Panjat pinang era dulu memang sudah beda dengan saat ini. Tapi bila memang sejarahnya seperti itu, alangkah baiknya ditinggalkan dan diganti dengan jenis permainan yang lain. Bukankah kita sudah merdeka dan berdaulat, lalu mengapa kita melestarikan peninggalan penjajah yang sudah pergi dan terusir dari tanah kita.

Rabu, 17 Agustus 2022

Merdeka !!

 



Kemerdekaan merupakan nikmat Allah yang besar. Karena nikmat kemerdekaan, kita bisa hidup dengan damai, tenang beribadah, bebas mencari ilmu dan memiliki derajat yang sama dengan negara-negara lain. Karena memiliki kemerdekaan kita bisa membangun bangsa dan meraih kemakmuran.

Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi. Itulah kutipan yang terdapat dalam pembukaan UUD negara kita. Semua itu adalah wujud keteguhan dan motivasi kuat bangsa Indonesia dalam membela kebenaran dan keadilan untuk melawan penjajahan.

Penjajahan adalah tindakan yang tidak manusiawi tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan, meski demikian sampai hari ini kita masih menyaksikan banyak bangsa tertindas oleh bangsa lain. Dan dewasa ini, penjajahan juga tampil dengan wajah barunya. Imperialis mode tersamar, di mana sebuah negara kehilangan kedaulatan di bidang ekonomi dan politiknya karena tersandera hutang oleh negara lain.

Usia 77 tahun untuk ukuran manusia bisa dikatakan sudah terlalu tua. Namun untuk usia kemerdekaan sebuah negara bisa dikatakan baru menjelang usia kematangan. Seperti apa yang diimpikan oleh banyak orang, nanti di saat usia kemerdekaan bangsa kita mencapai 100 tahun bangsa kita akan menjadi bangsa yang besar.

Bangsa yang memiliki kedaulatan penuh dan bebas intervensi bangsa asing. Bangsa yang mampu mengambil peran penting dalam menciptakan perdamaian dunia. Bangsa yang disegani dan tidak lagi disebut sebagai bangsa berkembang, apalagi tertinggal.

Selasa, 16 Agustus 2022

Ada Apa Dengan MU #2

 



Penggemar dan pecinta fanatik Manchester United tentunya masih memberi kesempatan Erik ten Hag untuk membuktikan diri. Dua pertandingan dengan hasil memalukan memang membuat para penggemar gemas dan kecewa. Tapi terburu-buru menyalahkan pelatih adalah tindakan yang tidak fair.

Reputasi Erik ten Hag di Belanda sangat bagus. Dan dengan dedikasi yang tinggi, sebenarnya hanya menunggu waktu untuk dia bisa sukses di Manchester United. Syaratnya dia diberi waktu untuk bekerja. Dalam sejarah panjang MU, hanya ada satu pelatih yang dijadikan tolok ukur kesuksesan, dialah Ferguson. Tapi Ferguson juga membutuhkan waktu untuk sukses.

Jangan sampai MU mengulang kesalahan sebelumnya yang kurang sabar dan keburu-buru memecat pelatihnya. Nama besar sekelas Mourinho saja diputus kontraknya karena dianggap tidak mampu menaikkan prestasi klub, padahal Mourinho berhasil mempersembahkan tropi liga eropa.

Sebagai klub besar sebenarnya target MU berada di level tertinggi liga Inggris sangat kita maklumi. Tetapi semua ada masanya. Ada masa naik dan ada masa turun. Dinamika prestasi klub adalah realitas yang tidak bisa dihindari. Tidak pernah ada satupun klub besar di dunia yang selalu bertahan pada level terbaiknya.

Saatnya setan merah menapak kembali sejarah kebesarannya dengan sabar. Kebesaran klub akan kembali bisa diraih bila MU menemukan identitasnya kembali. Tidak perlu meyalahkan pemain atau pelatih. Karena saling menyalahkan justru menjadi klub terus dalam kondisi yang tidak stabil.

 

 

 

 

Senin, 15 Agustus 2022

Ada Apa Dengan MU

 




Kompetisi liga Inggris (Premier League) musim 2022-2023 telah bergulir dua pekan. Beberapa tim elit tampil dengan meyakinkan. Yang mengherankan, mengapa Manchester United (MU) tetap saja tampil loyo dan tidak bertaji. Padahal pelatih berkelas Erik ten Hag, telah didatangkan dari Belanda.

Banyak pengamat bola menilai akar masalah yang ada di MU selama ini adalah sektor pelatih. Tapi sejauh ini meski sudah berganti beberapa pelatih top tetap saja MU main kurang meyakinkan. Buktinya, dua kali Mu dikalahkan oleh lawan-lawannya  pada awal musim ini.

Penggemar MU sebenarnya sudah menaruh harapan besar dengan klub kesayangannya yang tampil memukau di pramusim kemarin. Liverpool saja dihajar dan dibuat tidak berdaya ketika main di Thailand. Singkatnya pada pertandingan-pertandingan pramusim kemarin permainan MU sangat mayakinkan.

Di saat awal musim tampil mengecewakan, kini MU dipusingkan juga oleh ulah pemain bintangnya Cristiano Ronaldo yang “ngeyel” ingin hengkang dari Old Trafford. Mega bintang peraih lima Ballon d’Or itu tidak kerasan lagi di MU karena hanya bermain di level liga eropa.

Isu yang berkembang di media, Ronaldo hanya ingin bermain di klub yang berlaga di kompetisi tertinggi eropa yakni liga champion. Rumor ini masuki akal, karena hingga saat ini Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak di liga champion. Tentunya dia tidak ingin rekornya disalip oleh pesaing utamanya Lionel Messi.

 

Bersambung….

 

 

Minggu, 14 Agustus 2022

Selamat Hari Jadi Pramuka

 



Berdirinya gerakan kepanduan diprakarsai oleh Baden Powell yang awalnya pada tahun 1907 mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea, Inggris. Adapun gerakan kepanduan di Indonesia dimulai pada tahun 1912 lewat organisasi  Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV) pada tahun 1916.

Melihat gerakan kepanduan (pramuka) yang berada di Indonesia, membuat tokoh-tokoh gerakan nasional mendirikan Padvinders (Pandu) untuk anak bangsa. Eksistensi gerakan kepanduan di Indonesia semakin meningkat sehingga membuat banyak gerakan kepanduan bermunculan di Indonesia pada tahun 1928-1935.

Akhirnya Gerakan Pramuka di Indonesia mulai dikenalkan secara resmi di Indonesia pada 14 Agustus 1961. Hal itu bersamaan dengan Presiden RI menganugerahkan panji-panji sebagai penghargaan keikutsertaan para pandu dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.

Hari ini kita memperingati hari lahirnya Pramuka. Seharusnya ini menjadi momentum bagi kita untuk menghidupkan kembali gerakan Pramuka yang sudah mati suri beberapa tahun akibat terdampak pandemi. Ketika kegiatan belajar di sekolah terhenti dan harus melaksanakan pembelajaran daring, kegiatan Pramuka juga tidak ada denyut pembinaannya, dan ini merata di seluruh lembaga pendidikan.

Banyak manfaat bagi anak ketika mengikuti kegiatan Pramuka. Gerakan Pramuka tidak sekadar berisi tepuk tangan dan menyanyi. Tapi dalam latihan Pramuka anak-anak (anggota) diajari banyak keterampilan yang pastinya sangat berguna dalam kehidupan. Pramuka juga mengajarkan disiplin, tanggung jawab dan cinta tanah air. Ayo, kembali nyalakan semangat dan bangkitkan gerakan kepanduan di negeri kita.

 

 

Sabtu, 13 Agustus 2022

Hadiah Terindah

 



Biarkan orang lain hanya bisa menertawakan mimpimu. Karena mereka menilai mimpimu terlalu tinggi. Bahkan tak jarang orang akan menganggap kamu seorang penghayal. Tugasmu bukan membuat orang lain percaya, tapi dirimu sendirilah yang harus percaya bahwa semua mimpimu akan kau gapai.

Mungkin itulah kata-kata yang layak kita sampaikan pada duta olah raga kita, timnas U-16. Hari ini garuda muda timnas U-16 meraih mimpi mereka menjadi juara piala AFF U-16. Masyarakat suporter timnas yang hanya bisa menyaksikan mereka bermain dari layar kaca ikut merasakan luapan kebahagiaan mereka.

Di saat bangsa kita dalam suasana menyambut ulang tahun hari kemerdekaan (HUT RI) ke-77, kita mendapat kado istimewa gelar juara sepak bola se-asia tenggara. Meski hanya kompetisi level junior (kelompok umur), gelar ini tetap menjadi hadiah terindah bagi penggemar sepak bola nasional.

Seperti kita ketahui, timnas sepak bola U-16 berhasil menjadi raja di asia tenggara usai merengkuh Piala AFF U-16 2022. Kepastian itu didapat setelah menaklukkan Timnas Vietnam U-16 di partai final dengan skor 1-0. Kemenangan itu sangat berharga bagi bangsa kita. Pasalnya, ini jadi bukti bahwa kualitas tim muda kita tak bisa dipandang sebelah mata.

Tim kelompok umur kita sudah sering menorehkan prestasi di kawasan asia tenggara. Ini yang belum pernah diraih oleh tim senior. Timnas U-16 peraih juara piala AFF selayaknya tetap dibina secara kesinambungan hingga sampai level senior. Harapannya, kelak kita memiliki timnas yang benar-benar solid karena terbentuk dari pembinaan yang panjang.

 

 

Jumat, 12 Agustus 2022

Barokahnya Lupa

 



Sering lupa kadang memang membuat kita kerepotan. Mau berangkat kerja, ternyata ada barang yang lupa dibawa. Akhirnya harus pulang balik untuk mengambil barang yang dilupakan tersebut. Sudah tentu ini akan merugikan dari sisi waktu. Belum lagi, bila lupa dengan urusan yang penting. Pasti kita akan menyesal dan hanya bisa menyalahkan diri sendiri.

Memang sifat lupa pasti akan banyak merugikan diri sendiri, tapi harus kita sadari ada manfaat besar karena kita punya sifat dasar lupa. Bayangkan bila kita tidak punya sifat lupa, akan akan selalu menderita. Bagaimana bisa? Karena kita selalu mengingat peristiwa-peristiwa pahit yang telah menimpa kita.

Orang tidak akan disiksa karena ia lupa. Tapi tidak termasuk lupa bila sengaja melupakan kewajiban seperti bayar hutang misalnya. Karena sebenarnya orang akan tetap mengingat hutangnya meski sudah lama.

Barokahnya Allah memberi kita lupa, kita menjadi manusia yang dinamis. Meskipun terkadang mengalami kesedihan, tapi segera akan kembali merasakan kebahagian. Datang pergi silih berganti perasaan luka dan bahagia.

Yang pahit-pahit sudah seharusnya segera dilupakan. Dan yang manis saja yang layak untuk dikenang. Tidak ada gunanya juga menyimpan kenangan pahit karena itu hanya akan menjadi beban dalam hidup. Kenangan pahit hanya layak menjadi pelajaran untuk lebih menguatkan langkah ke depan.

 

 

Kamis, 11 Agustus 2022

Kepak Sayap Garuda Muda

 



Akhirnya timnas Indonesia U-16 lolos ke final usai mengalahkan Myanmar U-16 di Piala AFF U-16 2022. Bertanding di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (10/8/2022) malam WIB, Timnas Indonesia U-16 lebih dulu tampil menekan melalui duet Arkhan Kaka dan Nabil Asyura. Permainan agresif Indonesia memaksa Myanmar tertekan hampir sepanjang babak pertama.

Kemenangan tak didapat dengan mudah karena Timnas Indonesia U-16 harus melakoni adu penalti. Sebelum laga “adu kiper” Myanmar mampu membuat gol terlebih dahulu melalui Nay Min Htet di menit ke-41. Gol tersebut membuat Timnas Indonesia U-16 harus tertinggal 0-1. Hingga babak pertama usai, skuad Garuda Muda tak mampu mengejar ketertinggalan.

Di babak kedua, Timnas Indonesia U-16 berusaha mengejar defisit gol. Namun sayangnya, usaha Nabil Asyura dan Arkhan Kaka selalu kandas karena finishing yang terkesan terburu-buru serta permainan bola-bola panjang yang mudah terbaca. Pada menit ke-68, Indonesia mendapat tendangan bebas setelah pemain Myanmar membuat handball. Muhammad Riski Afrisal yang dipercaya sebagai algojo sukses mencetak gol lewat tendangan bebas langsung. Skor berubah 1-1.

Di menit ke-79, Timnas Indonesia U-16 kembali mendapat tendangan bebas di area dekat kotak penalti. Namun, gagal berbuah gol. Hingga waktu normal berakhir skor tetap tidak berubah 1-1. Dengan hasil imbang tersebut laga berlanjut ke babak adu penalti. Di babak adu penalti, Indonesia sukses mencetak kemenangan 5-4 setelah penendeng keempat Myanmar gagal. Penendang keempat itu Shine Wanna Aung tendangannya diblok Andrika. Dengan hasil ini Indonesia lolos ke final.

Di babak final Indonesia akan kembali melawan Vietnam yang telah dikalahkan pada babak penyisian grup dengan skor 2-1. Meski mampu mengalahkan Vietnam pada laga penyisihan grup bukan berarti langkah meraih juara bisa dikatakan mudah. Babak final tentu beda dengan babak penyisihan. Semua tim tentu akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya ketika sudah memasuki partai puncak. Semoga timnas Garuda Muda kita mampu meraih juara….

Rabu, 10 Agustus 2022

Menyibak "Fiksi" Misteri

 



Masyarakat saat ini ibaratnya sedang mengikuti film cerita detektif atau fiksi misteri di mana penyelidik atau detektif sedang meneliti kejahatan pembunuhan. Ceritanya penuh lika-liku dan sarat kejutan. Penonton dibuat penasaran dengan cerita yang tersingkap sedikit demi sedikit.

Tak ubahnya seperti itulah pengungkapan kasus tewasnya seorang polisi di rumah atasannya karena ditembak oleh rekannya sendiri. Perkembangan kasus yang menjadi perhatian masyarakat luas ini sudah berubah dari “skenario” awalnya. Perlahan-lahan fakta mulai terungkap ke publik. Cerita tembak-menembak yang disampaikan pada awal munculnya kasus ini terbukti tidak benar adanya.

Memang masyarakat mulai menemukan titik terang dari peristiwa besar yang menyita perhatian ini. Tetapi, hingga kini kontruksi utuh dari kasus ini masih belum terungkap dengan jelas. Masih saja kita dibuat gemas karena menunggu semua teka-teki terungkap dan terbuka dengan trasparan.

Sebenarnya sangat wajar bila kasus ini terkesan lambat penyelesaiannya. Karena ada banyak petinggi kepolisian yang terlibat dalam kisaran masalah. Dan ini bukan kasus pembunuhan biasa. Masyarakat sebenarnya juga melihat keseriusan pimpinan tertinggi institusi kepolisian untuk menuntaskan masalah meski harus menindak tegas anggotanya yang terlibat.

Publik tidak perlu berasumsi apalagi berspekulasi tentang apa yang sebenarnya terjadi. Karena kita yakin potongan “puzzle” dari kasus ini akan terus ditemukan dan akan membentuk gambar bangun yang lengkap. Meski untuk menunggu semua itu kita harus rela bersabar. Kita anggap saja ini “drama misteri” yang berseri yang semakin lama ceritanya semakin menarik.

 

 

                                      

Selasa, 09 Agustus 2022

Semarak Peringatan HUT RI

 



Sudah dua tahun kita tidak menyaksikan meriahnya perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT-RI). Maklum saja, di masa pandemi dua tahun kemarin kita diharuskan menjaga jarak dan menghindari kerumunan orang. Meski secara resmi pandemi belum dinyatakan selesai, tapi suasana di masyarakat jauh lebih kondusif.

Kini semarak peringatan hari kemerdekaan dapat kita saksikan lagi di masyarakat. Nuansa merah putih menghias sepanjang jalan. Kerlap-kerlip lampu hias jiga semarak di gang-gang kecil kampung. Semua menandakan bahwa pada tahun ini kita bersama kembali memeriahkan peringatan kemerdekaan dengan suka cita.

Perayaan hari kemerdekaaan identik dengan pesta rakyat dan kebersamaan. Pelbagai perlombaan digelar guna menghidupkan suasana gembira menyambut hari kemerdekaan. Rasanya, di manapun tempatnya sama saja. Pastinya tidak jauh dari seputar meriahnya panjat pinang, tarik tambang, balap karung maupun lomba makan kerupuk.

Sekilas tampak seperti kegiatan yang sia-sia. Namun dibalik itu ada makna kebahagiaan dan kebersamaan antarwarga. Momentum peringatan kemerdekaan selalu menjadi sarana bersosialisasi masyarakat. Ada nilai gotong-royong dan saling membantu. Ini adalah budaya luhur yang mesti dipertahankan.

Kapan antartetangga satu Rukun Tetangga (RT) bisa saling bercengkerama?. Pastinya di saat warga RT kerja bhakti mendandani lingkungannya. Membuat gapura dan meriasnya. Memasang bendera, umbul-umbul maupun lampu hias warna-warni. Hal sederhana namun berdampak besar bagi kerukunan warga dalam ruang lingkup terkecil hingga meluas satu bangsa.

Senin, 08 Agustus 2022

Keteteran Menulis

 



Dalam dua bulan terakhir, saya merasa kewalahan memenuhi target menulis setiap hari. Selalu saja ada “hutang” menulis yang masih harus saya upayakan untuk dilunasi. Entah apa yang menyebabkan keteteran menulis. Padahal sebelumnya saya mampu memenuhi target meskipun dengan tertatih-tatih.

Masalah semangat, kekeringan ide, atau mungkin sudah bosan menulis. Sepertinya bukan semua itu. Semangat menulis masih besar, ide juga masih selalu ada, dan sebenarnya juga tidak bosan untuk terus menulis.

Akan selalu ada dinamika menulis. Sebenarnya tetap saja saya menikmati meski terkadang saya kewalahan menata waktu untuk menulis. Meski sulit sebenarnya usaha untuk tetap istikamah menulis terus diupayakan.

Untuk mengatasi masalah keteteran menulis sebenarnya saya selalu bercermin dari para penulis produktif dan para senior. Mereka mampu bertahan terus menulis meski berbagai macam kesibukan harus dijalani. Tak perlu orang lain memotivasi, karena dalam diri sendiri sudah tumbuh semangat yang kuat.

Dengan kesungguhan, sebenarnya saya masih bisa menulis walau ala kadarnya. Setidaknya ini bisa menjadi penghibur diri dan membuktikan bahwa menulis tetap menjadi pilihan meski banyak hal yang menghambat.

 

 

 

 

 

 

 

Minggu, 07 Agustus 2022

Bazar Buku

 



Tak ada antrian berjubel. Hanya ada lima orang yang tampak serius mengamati judul-judul buku yang tertata rapi dalam ruangan bazar yang lumayan luas. Bazar yang dilaksanakan di gedung Kelurahan Jepun Tulungagung itu ternyata sepi peminat dan sedikit pengunjung. Padahal sebelum bazar dimulai, penyelenggara sudah memasang poster di banyak sudut kota.

Pasti akan beda bila bazar minyak goreng, gula, beras atau bahan pokok yang lain. Pasukan emak-emak akan rela berdesak-desakan untuk mendapatkan barang yang diincarnya.

Memang, siapa yang perlu buku saat ini. Faktanya banyak toko-toko buku yang telah menutup gerainya gegara penjualan yang terus menurun. Buku menjadi barang yang tidak menguntungkan untuk diperdagangkan. Lebih mudah menjual gorengan atau camilan di pinggir-pinggir jalan.

Tak ingin pulang dengan tangan kosong, dua buah buku yang saya minati akhirnya saya angkut. Tuhan Menyapa Kita karya Prof.Dr.Ahmad Syafii Maarif dan Republik Tiongkok, Dari runtuhnya kekaisaran Qing hingga lahirnya salah satu republik terkuat di dunia buah tulisan Michael Wicaksono.

Rendahnya animo membeli buku sepadan dengan rendahnya minat membaca masyarakat kita. Sebenarnya ini juga kritik terhadap diri sendiri. Meski menggemari buku, namun saya sebenarnya juga bagian dari orang-orang yang tidak sering belanja buku. Anggaran untuk membeli buku masih jauh lebih sedikit dibanding sekadar untuk membeli pulsa.

Kapan masyarakat akan menggemari buku dan membaca. Apakah buku akan mampu menarik minat pembacanya di tengah melubernya informasi melalui portal online dan media sosial. Apakah nasib buku nantinya akan sama seperti koran dan majalah yang kini mulai tergusur oleh “dunia digital”.

 

 

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...