Rabu, 02 Februari 2022

“Balada” Minyak Goreng



Ibarat pepatah, “Seperti ayam mati di lumbung padi”. Ini gambaran kondisi saat ini yang tengah terjadi di masyarakat kita. Sebagai negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, kita malah mengalami kelangkaan minyak goreng. Kemana minyak goreng “bersembunyi” hingga masyarakat harus di antri untuk bisa mendapatkannya. Langkanya minyak goreng akhir-akhir ini sungguh sangat memprihatinkan.

Pemerintah saat ini telah membuat kebijakan stabilitas harga dengan menetapkan pemberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET). Meski demikian hingga saat ini, minyak goreng khususnya di pasar tradisional beberapa daerah masih dibanderol dengan harga di atas HET. Tentu ini imbas dari kelangkaan pasokan minyak goreng di sejumlah tempat. Terpaksa masyarakat harus membeli meski harganya melebihi HET.

Merespons hal tersebut kalangan pengusaha pun menjelaskan mengapa kelangkaan itu terjadi. Semua terjadi karena produsen membutuhkan waktu transisi untuk dapat menerapkan kebijakan HET itu di lapangan. Menurut sebuah sumber, sebenarnya persediaan bahan baku minyak goreng Crude Palm Oil (CPO) Indonesia lebih dari cukup untuk menjamin kebutuhan masyarakat. Karena itu, tidak perlu ketakutan tak akan mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau.

Sebenarnya masyarakat sudah sering mengalami situasi seperti ini. Pada tahun lalu kita pernah mengalami kelangkaan obat-obatan dan vitamin, bahkan pernah pula mengalami kelangkaan persediaan oksigen. Jangan lupa, ketika pandemi mulai merebak di negeri kita, persediaan masker juga terbatas dan harganya mahal.

Selalu saja keadaan berulang. Sebagaimana hukum ekonomi, pada waktu permintaan terhadap suatu barang meningkat, sementara persediaan terbatas sudah pasti akan menimbulkan kenaikan harga. Dan, pasti ada pihak yang mengambil untung besar dengan cara menahan distribusi barang tersebut. Parahnya, masyarakat kita mudah “panik” dengan situasi seperti itu. Ini yang mengakibatkan banyak oknum bermain mendulang uang dengan cara memanfaatkan situasi sulit yang ada.

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...