Jumat, 12 Agustus 2022

Barokahnya Lupa

 



Sering lupa kadang memang membuat kita kerepotan. Mau berangkat kerja, ternyata ada barang yang lupa dibawa. Akhirnya harus pulang balik untuk mengambil barang yang dilupakan tersebut. Sudah tentu ini akan merugikan dari sisi waktu. Belum lagi, bila lupa dengan urusan yang penting. Pasti kita akan menyesal dan hanya bisa menyalahkan diri sendiri.

Memang sifat lupa pasti akan banyak merugikan diri sendiri, tapi harus kita sadari ada manfaat besar karena kita punya sifat dasar lupa. Bayangkan bila kita tidak punya sifat lupa, akan akan selalu menderita. Bagaimana bisa? Karena kita selalu mengingat peristiwa-peristiwa pahit yang telah menimpa kita.

Orang tidak akan disiksa karena ia lupa. Tapi tidak termasuk lupa bila sengaja melupakan kewajiban seperti bayar hutang misalnya. Karena sebenarnya orang akan tetap mengingat hutangnya meski sudah lama.

Barokahnya Allah memberi kita lupa, kita menjadi manusia yang dinamis. Meskipun terkadang mengalami kesedihan, tapi segera akan kembali merasakan kebahagian. Datang pergi silih berganti perasaan luka dan bahagia.

Yang pahit-pahit sudah seharusnya segera dilupakan. Dan yang manis saja yang layak untuk dikenang. Tidak ada gunanya juga menyimpan kenangan pahit karena itu hanya akan menjadi beban dalam hidup. Kenangan pahit hanya layak menjadi pelajaran untuk lebih menguatkan langkah ke depan.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...