Sabtu, 08 Mei 2021

Belajar Ikhlas #3



Ikhlas sebenarnya urusan hati. Kita tidak bisa membaca dari apa yang terlihat oleh mata. Tidak pula setiap amal yang diperlihatkan (ditampakkan terang-terangan) pasti didasari dari hati yang tidak ikhlas atau bermotif pamer. Dan tidak pula ibadah yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi pasti hatinya penuh dengan keikhlasan.

Banyak orang beramal dan ditunjukkan dengan jelas namun dia ikhlas. Apa yang dilakukan adalah bagian dari memberi keteladanan yang harapannya kelak banyak orang yang hatinya tergerak dan mau mengikuti apa yang telah dia lakukan. Umat (masyarakat) harus diberi contoh kebaikan, karena bila semua orang takut beramal dengan cara yang terbuka karena dikhawatirkan terjangkit penyakit riya’, bagaimana kebaikan bisa terus berjalan.

Beribadah atau berbuat kebaikan secara sirri (tersembunyi) memang cenderung sedikit godaan hatinya dari keinginan pujian manusia. Tapi tidak pasti orang yang selalu beribadah dengan cara sembunyi selamat dari penyakit hati (tidak ikhlas). Mungkin dia selamat dari harapan mendapat pujian orang karena tidak ada yang mengetahui amalnya, namun bagaimana dengan kebanggaan terhadap dirinya sendiri. Merasa diri sendiri lebih baik dari orang lain. Ini juga bagian dari tanda tidak ikhlas semata mencari ridha Allah dalam beramal.

Memang sangat sulit mengetahui apakah orang ikhlas atau tidak. Lisan tidak akan dapat dipercaya bisa mewakili hati dengan sebenar-benarnya. Mendeteksi ikhlas bagai mencari semut hitam kecil yang berjalan di atas batu hitam di tengah malam yang gelap gulita, pasti akan sangat sulit.

Tidak mungkin meneliti keikhlasan orang lain. Karena, sering kita sendiri terjebak dalam keikhlasan yang semu. Merasa diri sudah ikhlas, padahal dalam relung hatinya terselip setitik rasa yang tidak murni. Namun setitik tadi bagai setetes racun yang masuk dalam semangkuk susu segar, maka rusaklah seluruh minuman tadi. Dan begitulah perumpamaan dalam beramal.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...