Sabtu, 12 Februari 2022

MELAWAN SAKIT #2

Apa salahnya bila kita sakit. Apa ruginya bila kita sedang mendapat musibah sakit?. Mungkin banyak yang berpikir sakit jelas sebuah keadaan yang merugikan. Karena sakit orang tidak bisa bekerja normal. Karena sakit pula, kita kehilangan banyak kesempatan melakukan aktivitas penting. Belum lagi sakit pasti menyiksa fisik dan sering berakibat ke aspek psikis.

Tapi jangan lupa dalam sakit ada banyak kasih sayang Allah yang dicurahkan. Sakit menghilangkan sebagian dosa besar kita bila diterima dengan sabar. Sakit menjadikan kesombongan hilang berganti dengan kebijaksanaan. Dan sakit sering menjadi jalan orang kembali menemukan jalan kebenaran (taubat).

Memang hikmah sakit sering tidak terlihat oleh mata kita. Yang nampak adalah dakmpak sakit secara lahiriah. Padahal bila ditimbang hikmah sakit pasti lebih besar dari derita yang dirasakan.

Sabar bukan berarti hanya diam ketika sakit. Kita diwajibkan selalu berusaha ikhtiar. Berobat bukan lari dari takdir sakit. Seperti ungkapan Amirul mukminin Umar bin Khatab, ketika beliau berusaha menghindari wabah penyakit, “Saya lari dari takdir Allah menuju ke takdir Allah yang lain”.

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...