Rabu, 23 Desember 2020

MUHASABAH DIRI



 “Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.” (Hadits Nabi)

Kalau diibaratkan dengan anak sekolah, prestasi (nilai) kita dalam hidup ini pantang turun. Karena jangankan turun, sama dengan nilai sebelumnya saja kita sudah dianggap rugi. Nilai harus dinamis terus lebih baik. Yang menjadi ukuran bukan prestasi orang lain, namun nilai diri sendiri. Seperti sebuah kata mutiara, “Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Bandingkan diri Anda dengan pribadi yang kemarin”.

Terkait dengan selalu berusaha memperbaiki nilai diri penting bagi kita muhasabah atau kesadaran diri sebagai bentuk melihat dengan jujur keadaan kita. Dengan penuh kesadaran seseorang mencoba memikirkan hal-hal yang terjadi dan dialami, kemudian melakukan refleksi untuk keadaan yang lebih baik. Inilah langkah mengenal dirinya dan menemukan kesadaran atas apa yang telah ia kerjakan, kemudian memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi di masa lalu untuk kebaikan di masa depan.

Siapa yang paling mengerti tentang segala kelemahan kita, kekurangan dan keburukan perilaku? Sudah pasti diri kita sendiri. Namun terkadang kesombongan menjadikan kita tidak jujur dengan semua itu. Tetap merasa diri baik meski banyak kesalahan. Dan memang itu sifat alamiah manusia. Dengan keberanian mengakui segala kelemahan dan kesalahan menjadi jalan awal perbaikan kualitas diri.

Semakin sering muhasabah, semakin bagus dampaknya. Sebagaimana seseorang yang rajin bercermin, maka dengan cepat ia akan mengetahui cela yang ada. Sebaliknya bila jarang muhasabah, jarang meneliti kesalahan dan khilafnya sudah pasti akan semakin jauh dari pribadi yang ideal. Selamanya muhasabah diri harus dilakukan, karena sepanjang hidup kita potensi salah akan selalu ada. Karena sebagai manusia biasa kebenaran dan kesalahan akan silih berganti menyertai setiap langkah hidup kita.

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...