Jumat, 12 November 2021

BESARKAN HATINYA



Mendidik anak tidak dibenarkan dengan kasar, karena yang akan tertanam dalam jiwanya adalah jiwa pendendam. Mendidik anak mesti dengan kasih sayang. Tidak ada yang lebih menyenangkan selain mendengar pujian positif dari seorang guru, di mana hal ini selalu menjadi ekspetasi dari setiap peserta didik. Pendidik yang baik tentu akan belajar menjaga perasaan muridnya serta menghargai dalam bentuk pujian.

Tak beda dengan anak kecil, orang dewasa pun sebenarnya juga membutuhkan pujian. Ini sangat manusiawi, meski pujian yang dimaksudkan sebenarnya lebih tepat dikatakan sebuah penghargaan (apresiasi). Bentuknya kadang hanya perhatian yang sederhana namun dengan ketulusan hati.

Seperti yang kami alami bersama di grup “Ma'arif Menulis”, baru saya sadari selama ini kami selalu dilatih dengan pola yang penuh respek untuk membesarkan hati. Proses belajar menulis yang gampang-gampang sulit memang membutuhkan kesabaran. Dan kita beruntung memiliki pembimbing (Prof. Naim) yang sabar. Beliau selalu berkomentar baik setiap ada yang mengunggah tulisan. Mantap, Jos, bermanfaat dan kata-kata serupa yang membesarkan hati. Meski sebenarnya yang menulis juga tahu karyanya belum bagus.

Seorang pembimbing yang tidak pernah menjatuhkan semangat. Potensi yang ada tidak dimatikan namun justru dimotivasi dan dikembangkan. Bayangkan seandainya beliau berkomentar, “ini kurang bagus, tidak ilmiah dan kurang bermutu”. Hasilnya, pasti tidak akan ada lagi yang berani menulis. Pendidik terbaik memang bukan dia yang banyak bicaranya, tapi dia yang memberi teladan yang nyata.

Menengok modal pengetahuan menulis kami yang pas-pasan dengan sedikit nekad dan keberanian, pasti beliau tak akan tega mengkritik. Berani menulis saja itu sudah luar biasa. Karena dibaliknya pasti ada usaha yang sungguh-sungguh. Inilah yang selalu dihargai mentor kita. Adapun isi tulisan wajar saja masih kacau, karena semua akan tertata seiring jam menulis yang panjang.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...