Senin, 14 Maret 2022

HANYA BERSENANG-SENANG SAJA



Mau apa bila punya waktu luang yang banyak. Jawabannya pasti bermacam-macam. Ada yang mau traveling ke tempat-tempak yang eksotik. Bagi yang punya uang travelingnya bukan hanya di dalam negeri, pastinya sampai ke mancanegara. Ada pula yang ingin menghabiskan waktu untuk menuruti hobinya, entah itu apa yang penting bisa senang.

Hiburan menjadi tujuan banyak orang menghabiskan waktu. Penat karena pekerjaan akan segera hilang, kembali segar pikirannya bila sudah dihibur. Meski selera orang tentu tidak akan pernah sama. Ada yang mendengarkan alunan musik merdu sudah terhibur. Menyaksikan alam indah terbentang bagai lukisan bisa juga terhibur. Atau menikmati makanan kesukaan dengan suasana sore di pinggir sawah merasa bahagia dan terhibur.

Jangan heran bila kita memiliki pandangan yang berbeda tentang sesuatu yang bisa menghibur. Saya mungkin belum bisa mencerna bila ada orang berjam-jam menunggu joran pancing, dan dia bahagia karena itu. Meski bagi yang mengalami merasa itu sangat menyenangkan. Banyak orang memancing tujuannya bukan mencari ikan, tapi mencari “sensasi” ketika umpannya sedang ditarik ikan.

Mungkin semacam itu pula yang saya rasakan ketika menulis. Menulis menjadi sesuatu yang menghibur. Dalam menulis ada sensasi yang sama seperti yang dialami oleh seorang pemancing seperti yang saya gambarkan tadi. Aktivitas menulis seakan hanya bersenang-senang saja.

Tak ada materi yang didapat dari menulis, tapi itu bukan masalah. Karena banyak hal yang nonmateri tapi nilainya lebih tinggi. Ketika tidak ada apresiasi dari pembaca, lagi-lagi itu tidak menjadi problem. Karena tujuan menulis tidak sekadar mencari perhatian orang. Tapi tujuan menulis memang untuk menenangkan dan menyenangkan hati.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...