Sabtu, 18 Juni 2022

Suksesi Nasional dan Membangun Citra Diri

 



Pemilu presiden masih dua tahun lagi. Tapi saat ini kita sudah banyak melihat tokoh-tokoh nasional bersiap menyambut hajatan besar di tahun 2024 tersebut. Berbagai cara dibangun untuk mencari perhatian masyarakat. Ada yang rajin memasang banner dengan ukuran yang besar. Ada pula yang sering tampil di media sosial dengan gaya khasnya masing-masing.

Sebenarnya membangun citra diri agar laku di kontes pemilu adalah hal yang lazim dan sah-sah saja. Itu bukan bagian dari mencuri strat. Alam demokrasi memang tidak melarang siapapun memiliki hasrat menjadi pemipin .

Dua tahun bukan waktu yang panjang untuk melakukan persiapan menyambut pemilu. Membangun citra diri membutuhkan waktu yang tidak pendek. Segala persiapan tentu sudah dirancang jauh sebelum hari pemungutan suara. Membentuk tim, mengatur strategi maupun menggalang logistik pasti sudah dimulai dari saat ini atau bahkan sejak tahun kemarin.

Ada kemudahan yang didapat dari calon pemimpin nasional saat ini. Kemudahan tersebut adalah media sosial yang mudah diakses oleh masyarakat kita. Menggunakan platform medsos yang gratis menjadi pilihan cerdik bagi para kandidat. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya iklan di televisi, cukup memiliki tim yang handal IT semua akan berjalan dengan sangat efektif.

Biaya besar kampanye bisa dicicil jauh-jauh hari melalui medsos. Kita bisa menyaksikan betapa medsos mampu berperan begitu besar dalam memublikasi dan mengenalkan tokoh atau calon pemimpin. Memang tidak mungkin medsos mampu menjangkau seluruh wilayah di negeri kita, tapi yang pasti sebagian besar masyarakat kita adalah pengguna medsos yang aktif.

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...