Senin, 13 Juni 2022

Menahan Marah #2

 



Orang yang tidak bisa mengendalikan marahnya cenderung dijauhi orang. Temannya, tetangganya bahkan keluarga sendir pasti tidak nyaman bergaul dengan seorang pemarah. Sama tidak nyamannya berada di dekat kobaran api, panas.

Menahan diri dari menurutkan luapan kemarahan membutuhkan perjuangan. Karena kita mengetahui Bersama, mengendalikan diri di saat marah itu memang berat. Terlebih bila penyebab kemarahan nyata-nyata karena faktor kesalahan orang lain bukan kealpaan kita.

Ternyata orang dikatakan kuat bukan karena mampu mengangkat beban yang berat. Atau orang yang ototnya besar dan memiliki tenaga yang luar biasa. Tapi orang dikatakan kuat bila ia mampu menahan diri di saat sedang marah. Karena hakikatnya menahan kemarahan lebih sulit dari mengangkat beban yang berat.

Terlebih bagi seorang pemimpin, marah yang diturutkan akan menjadi aib bagi dirinya. Kehormatan di mata bawahannya akan hilang. Orang yang dipimpinnya akan kehilangan rasa hormat. Setidaknya pasti akan berkurang.

Semua memang harus terus berlatih menahan marah. Marah boleh selama memang hal itu dibenarkan. Tetapi semua harus terkontrol sehingga kemarahannya tetap pada jalur yang benar. Bukan kemarahan yang meluapkan dan melampiaskan nafsu belaka.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...