Selasa, 22 Juni 2021

Jangan Tunda Lagi...



“Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna.” Pramoedya Ananta Toer.

Memulai menulis memang sulit. Akan tetapi, jika terus mencoba menulis, semua akan menemukan jalannya. Nyatanya etalase toko buku diisi dengan berbagai buku karya para penulis yang pernah menderita akibat penolakan. Dan mereka memulai dengan ketakutan juga. Takut karya tulisnya dinilai jelek dan tidak diterima pembaca.

Banyak yang mengatakan bahwa membuat karya tulis itu sulit. Namun ada juga yang mengatakan menulis sebenarnya bukanlah hal yang sulit, karena kita telah mulai melakukannya bahkan sejak duduk di bangku TK. Masalahnya sebenarnya bukan sulit atau tidak sulit, tapi rasa takut. Ketakutan ini harus dikikis, atau akan menjadi pesimis yang akut. Jika “penyakit” ini dibiarkan berlarut-larut bukan hanya di dunia menulis kita tertinggal jauh. Inilah yang menyebabkan bangsa kita masih tertinggal dengan tetangga sebelah (Singapura) yang luas negaranya hanya seperdelapan dari Bali.

Anggap saja menulis sangat mudah dilakukan, faktanya (hampir) semua bisa melakukannya. Namun ternyata untuk bisa mempraktikanya membutuhkan nyali yang luar bisa (keberanian). Makna keberanian sebenarnya adalah kepercayaan diri. Tidak takut bila tulisannya tidak ada yang membaca, tidak takut salah, tidak takut bila nanti banyak yang mengritik tulisannya.

Memang selamanya ketakutan itu pasti akan tetap ada. Tapi bukan lagi ketakutan yang membelenggu untuk berkarya (menulis). Telah mulai tumbuh keberanian dalam hal positif dengan menuliskan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Masih takut memulai menulis?. Obatnya, jangan tunda lagi untuk memulai.

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...