Sabtu, 27 Mei 2023

Wakil Rakyat atau Wakil Partai?

 



Hajatan besar bangsa Indonesia, pemilu 2024 semakin dekat. Kurang dari satu tahun (Februari 2024), “pesta rakyat” akan digelar di seluruh pelosok nusantara. Tidak tahu, entah mengapa pemilu sering disebut sebagai pesta rakyat.

Bukankah pesta itu identik dengan bersenang-senang, makan minum sepuasnya dan menikmati hiburan dengan sukaria. Lalu, apakah pemilu juga menghidangkan kesenangan kepada rakyat?. Sama sekali tidak benar. Kenyataannya, rakyat lebih sering dimanfaatkan untuk mendulang suara saja.

Ketika para elit dan politisi memerlukan suara rakyat, mereka akan lantang berteriak memperjuangkan kepentingan rakyat. Tapi apakah sebenarnya mereka tahu apa yang dibutuhkan rakyat. Apa mereka benar-benar memahami kesulitan hidup rakyat kecil. Apakah mereka pernah merasakan hidup bersama-sama rakyat. Tidak.

Suka atau tidak suka, demokrasi kita masih memprihatinkan. Orang-orang yang katanya wakil rakyat, sebenarnya hanya wakil partai. Atau lebih tepatnya loyalitas elit partai. Apa yang diputuskan partainya, itu yang akan dilaksanakan. Lalu aspirasi rakyat bagaimana?

Ya sudahlah, apa hendak dikata. Kedaulatan ada di tangan rakyat mungkin hanyalah slogan yang sebenarnya jauh dari kenyataan. Faktanya, kedaulatan rakyat hanya sehari saja, selebihnya rakyat tak dibutuhkan suaranya lagi. Sampai datang lagi undangan “pesta” berikutnya.

 

 

 

 

Senin, 22 Mei 2023

Indonesia vs Argentina, FIFA Matchday Juni 2023

 



Khabar rencana kedatangan timnas Argentina ke Indonesia ternyata bukan hoaks. Federasi Sepakbola Argentina (AFA) telah mengonfirmasi Timnas Argentina akan singgah ke Asia pada Juni 2023. Mereka akan melawan Australia di Beijing, China, pada 15 Juni 2023 dan Timnas Indonesia di Jakarta pada 19 Juni 2023.

Ini menjadi berita gembira bagi penggemar sepak bola nasional. Indonesia akan bertanding dengan sang juara dunia di FIFA Matchday Juni 2023. Ini merupakan kesempatan yang langka. Bagaimana tidak, peringkat 149 (Indonesia) akan melawan peringkat 1 dunia.

Dari sekian banyak pemain Timnas Argentina, tentu Lionel Messi yang akan ditunggu kedatangannya. Ini menjadi hal yang lazim, mengingat Lionel Messi berstatus salah satu bintang terhebat dalam sejarah sepak bola.

Mendatangkan tim juara dunia sepak bola tentu memakan biaya yang mahal. Dari sebuah sumber menyebutkan, dana yang dibutuhkan untuk mendatangkan timnas Argentina sebesar USD5 juta atau setara dengan Rp73 miliar. Dan itu adalah tarif sebelum Argentina menyandang gelar juara dunia pada 2022.

Meski harus mengeluarkan biaya yang besar, pertandingan melawan juara dunia tersebut jelas memberikan banyak manfaat bagi Indonesia. Timnas Indonesia akan memiliki pengalaman berbeda, karena selama ini tidak pernah bertanding dengan tim kuat dunia. Terlebih bila mampu mengalahkan Argentina, pasti akan mendapat sorotan dunia.  

 


Rabu, 17 Mei 2023

Pecah Telur, Gelar Pertama Setelah 32 Tahun Menanti

 



Tuntas sudah masa panjang penantian timnas Indonesia meraih medali emas Sea Games untuk cabang sepak bola. Kemarin (Selasa malam) di partai final, Indonesia U-22 mampu mengalahkan Thailand U-22 dengan skor meyakinkan 5-2.

Gol-gol timnas  Indonesia U-22 diciptakan oleh Ramadhan Sananta (21' dan 45+5'), Irfan Jauhari (91'), Fajar Fathur Rahman (107'), dan Beckham Putra (120'). Sedangkan Thailand U-22 hanya mampu membalas dua gol melalui Anan Yodsangwal (65') dan Yotsakorn Burapha (90+7').

Duel final antara Indonesia dan Thailand berlangsung sangat ketat dan menegangkan. Terdapat beberapa insiden yang membuat pertandingan final tersebut semakin dramatis. Bahkan sempat terjadi baku hantam antara tim Thailand yang melibatkan official dan pemain dengan tim Indonesia.

Ada beberapa catatan penting yang menunjukkan mental pemain timnas Indonesia sangat bagus pada pertandingan final kemarin. Pertama, pemain-pemain muda kita tidak terpancing amarahnya meski beberapa kali mendapat provokasi dari pemain lawan.

Kedua, di ujung babak kedua di saat gelar juara sudah di depan mata, tim kita lengah dan kebobolan, tapi tetap terlihat ketenangan dan percaya diri mereka. Hasilnya, pada babak tambahan waktu pasukan garuda mampu membuat tiga gol yang mengantarkan Indonesia meraih medali emas cabang sepak bola.

Semua gembira dengan raihan medali emas Sea Games Cambodia 2023 cabang bergengsi sepak bola. Terlebih Indonesia sudah lama menanti prestasi ini. Terakhir kali timnas kita meraih medali emas cabang sepak bola pada perhelatan Sea Games Manila tahun 1991. Selamat timnas Indonesia, kami bangga dengan prestasimu…

Selasa, 16 Mei 2023

Terima Kasih

 



Mbah Jono termasuk warga yang kurang mampu di kampung kami. Beliau hanya tinggal dengan istrinya di rumah kecil dari bambu (gedhek) di pinggir sawah dan agak jauh dari tetangga. Keseharian pasangan suami istri yang sudah uzur ini banyak dihabiskan di sawah belakang rumah mereka. Keduanya memiliki sepetak tanah yang tidak seberapa luas namun ditanami berbagai macam sayur-mayur.

Dari hasil menanam sayur inilah keluarga kecil Mbah Jono bisa menyambung hidup. Meski tidak banyak sayur yang bisa dipanen namun bisa ditukar dengan beras, minyak, bumbu dapur dan keperluan lainnya di warung sembako Mbak Darmi yang lumayan besar di desa kami.

Kehidupan keluarga Mbah Jono yang kelewat sederhana sebenarnya tidak luput dari perhatian orang-orang yang dermawan di kampung kami. Tidak jarang mereka memberi sedekah berbagai kebutuhan harian bahkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit. Namun tetap saja Mbah Jono hidup seperti biasanya, tidak ada yang  berubah.

Syahdan setelah mendapat banyak bantuan dari orang-orang di kampung, Mbah Jono tidak menyimpan atau menikmati sendiri apa yang diterimanya. Malahan beliau akan membagi-bagikan kepada orang yang yang lebih memerlukannya. Dan sering kali juga, Mbah Jono “nyangoni” anak-anak sekolah yang lewat depan rumahnya.

Tidak banyak orang yang memiliki prinsip hidup seperti Mbah Jono. Beliau selalu berterima kasih dan tidak menolak setiap diberi sesuatu. Tapi apa yang diterimanya hanya dipegang sesaat, karena segera beliau akan memberikan kepada orang lain. Terima kasih ya terima dan kasih, menerima kemudian mengasihkan ke orang lain.

Memang hidup ini penuh warna. Ada yang cinta dengan harta sehingga dia mengumpulkan sebanyak-banyaknya yang ia bisa. Namun ada juga yang menggunakan harta sebatas yang dibutuhkan saja, selebihnya akan disalurkan kepada orang-orang yang memerlukannya.

 

 

 

 

 

 

Jumat, 12 Mei 2023

Sillaturrahim Para Penulis

 



Kegiatan Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah yang diselenggarakan Bimas Islam Kemenag RI, seolah menjadi ajang sillaturrahim para penulis dari pelbagai penjuru nusantara. Berkumpul dan berinteraksi selama tiga hari bersama dengan para penulis dari berbagai provinsi, jelas semakin menambah wawasan menulis dan pastinya banyak pengalaman baru yang menarik.

Bila dilihat dari tajuk acara, memang mayoritas peserta Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah adalah para khatib yang sudah terbiasa menyampaikan khutbah di mimbar. Namun demikian, ada beberapa peserta yang belum memiliki pengalaman berkhutbah. Bahkan ada tiga peserta perempuan yang lolos seleksi dan ikut dalam kegiatan tersebut.

Ada berbagai macam latar belakang (profesi) peserta yang mengikuti Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah. Dosen, penyuluh agama, guru di lingkungan pesantren, bahkan ada peserta dari kalangan lawyer (pengacara). Tidak hanya profesi yang beragam, latar belakang ormas keagamaannya ternyata juga bermacam-macam.

Meski memiliki profesi yang berbeda-beda, tapi ada satu persamaan minat yang nampak dari semangat mengikuti kegiatan Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah, yaitu mengembangkan kemampuan menulis. Semua peserta adalah penulis yang aktif. Baik itu di media sosial, jurnal ilmiah, penerbitan buku maupun content creator di media online.

Tugas penulis adalah menulis. Sudah, lupakan teori-teori yang membingungkan, melangkah saja. Hakikat umur beda dengan usia. Usia itu fisik sedangkan umur itu kemanfaatan hidup. Benefit menulis adalah pahala yang unlimited. Bukan sekadar materi yang tidak seberapa besar nilainya. Menjadi penulis sebenarnya sedang merancang manjangkan umur. Sepertri Imam Al-Gozali yang usianya hanya 45 tahun, tapi umurnya ribuan tahun. Salam literasi….

Rabu, 10 Mei 2023

Prof Dr Nasaruddin Umar, Penulis Pemecah Rekor MURI



Sosoknya sudah sangat dikenal di negeri kita, beliau adalah Prof. Nazarudin Umar Imam besar masjid Istiqlal Jakarta. Selain seorang ulama yang berpengaruh, rupanya beliau adalah seorang penulis yang sangat produktif. Bukti sahihnya, hingga kini sudah ada 42 judul buku buah karya beliau yang telah diterbitkan.

Pada awalnya ketika memulai menulis di media cetak, beliau mengisahkan sering mendapat penolakan dari koran atau majalah. Dan itu adalah pengalaman yang lazim dialami oleh setiap penulis. Tapi karena keuletan dan kemauan yang kuat, penolakan tidak menyurutkan tekad justru semakin memotivasi untuk terus menulis.

Lain dahulu, lain sekarang. Bila dulu sering ditolak kini justru banyak media cetak maupun media online berharap bisa memuat buah pena beliau. Produktivitas menulis Prof. Nazarudin Umar sungguh luar biasa. Dalam sehari beliau mampu menulis sampai depalan halaman. Tulisan beliau setiap hari bisa kita jumpai di Rakyat Merdeka, Republika dan Tempo.

Selain produktivitas menulis yang tinggi, Prof. Nazarudin Umar juga sangat konsisten dalam menekuni aktivitas menulis. Tidak salah bila MURI menganugerahkan Prof. Nazarudin Umar sebagai penulis terproduktif di Indonesia. Karena dalam periode lima tahun terakhir beliau telah menulis 6000 artikel. Pantas saja jika Prof. Nazarudin Umar punya kebiasaan tidur hanya tiga jam dalam sehari.

Ada nasihat Prof.Nazarudin Umar untuk para penulis yang mesti diperhatikan. Penulis itu harus banyak membaca dan mengambil refetensi dari buku-buku terbitan luar. Karena menurut beliau, buku berbahasa Indonesia sudah sering “dikunyah” oleh pembaca kita. Dengan mengambil literatur dari luar, penulis akan mampu melahirkan karya yang lebih segar beda dengan penulis yang lain.

 

 

 

 

Senin, 08 Mei 2023

Muhasabah Pasca Ramadan

 

Pasca Ramadan (Bulan Syawal) menjadi momentum bagi umat muslim untuk muhasabah kemudian berusaha memperbaiki diri. Kita baru saja melewati bagian penting dari tahapan-tahapan penyucian diri untuk menjadi pribadi muslim yang kaffah.

Islam kaffah bisa dimaknai sebagai Islam komprehensifAgama Islam dipahami, dihayati, dan diamalkan secara menyeluruh. Ajaran Islam mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas yang mengatur seluruh sendi kehidupan. Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan (hablum minallah) yang dilaksanakan melalui ritual ibadah khusus berupa shalat, puasa, zakat, haji, dan ibadah lainnya.

Istilah Islam kaffah atau berislam secara kaffah berasal dari Surat Al-Baqarah ayat 208 sebagai berikut ini: Artinya: “Wahai orang yang beriman, masuklah kamu semua ke dalam Islam keseluruhan. janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian,” (Surat Al-Baqarah ayat 208).

Islam adalah agama yang universal, yang mengatur urusan kehidupan diniawi di semua aspek dan bidang. Islam yang Kaffah adalah implementasi ajaran Islam yang benar. Islam yang menjalankan segala aturan yang sudah termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits yang syari’atnya jelas ditujukan kepada umat Nabi Muhammad.

Kita sebagai umat Islam harus terlibat aktif dalam berbagai urusan masyarakat dan bahkan pembangunan nasional secara umum. Pada hakikatnya tidak ada pemisahan antara urusan dunia dengan akhirat. Sesuatu yang nampaknya urusan duniawi tapi bila diniatkan sebagai ibadah maka akan bernilai di sisi Allah.

Dunia adalah ladang akhirat. Apa yang diperoleh kelak di akhirat bergantung dengan apa yang dia kerjakan semasa hidup di dunia. Marilah kita menebar kebaikan sebagai bukti kita mengamalkan Islam kafah. Karena kesalehan bukan dinilai sekadar dari bagusnya ibadah maghdoh (ritual) seseorang, namun juga dinilai dari seberapa besar dia memberi manfaat bagi masyarakat.

 

Jumat, 05 Mei 2023

Menjaga Tradisi

 



Tradisi atau adat kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat kita sangat banyak jumlahnya, terlebih kita sebagai masyarakat Jawa. Beberapa tradisi kini telah berasimilasi dengan syariat agama sehingga keduanya sudah menyatu dan sulit untuk dipisahkan.

Kita ambil contoh tradisi megengan dan kupatan. Megengan atau kupatan jelas tidak bersumber dari syariat agama. Namun keduanya sebenarnya tetap mengandung ajaran agama yakni anjuran bersedekah.

Demikian pula tahlilan yang sering mendapat serangan dari kelompok tertentu sebagai amalan bid’ah. Konten (inti) tahlilan tidak sedikitpun menyimpang dari ajaran agama (syariat). Semua tahu bila tahlilan isinya adalah membaca Al-Quran, zikir dan juga sedekah makanan.

Alangkah kakunya bila ada yang menganggap semua tradisi yang tidak bersumber dari agama adalah bid’ah. Padahal banyak tradisi dalam masyarakat kita yang menjadikan cara beragama kita lebih humanis.

Agama Islam datang sebagai rahmat bagi semesta alam. Dengan megengan, kupatan maupun tahlilan hikmahnya kita bisa menjaga sillaturrahim dengan masyarakat. Jadi tidak ada yang salah selama tradisi tersebut membawa kemaslahatan. Dan bahkan, kita harus menjaga dan mewariskannya pada generasi yang akan datang.

 

Senin, 01 Mei 2023

Melawan Rasa Takut

 



Mengutip apa yang disampaikan Prof.Ngainun Naim; “Menulis adalah aktualisasi dari dari syukur. Tidak semua orang memiliki kemauan dan kemampuan menulis. Banyak yang mau tetapi belum mampu. Banyak yang mampu tetapi tidak mau. Mereka yang mau dan mampu menulis, lalu menulis, sepanjang ada niat ibadah, itu adalah aktualisasi dari rasa syukur”.

Apa yang diuraikan Prof.Naim hampir sama dengan apa yang disampaikan Prof.Abad Badruzaman pada sesi Ngaji Literasi beberapa waktu yang lalu. Kebanyakan penulis menghadapi rasa ketakutan yang sebenarnya itu adalah angan-angan semu dirinya sendiri.

Tidak mau menulis karena takut karena dikritik, takut apa yang dia tulis tidak mendapat apresiasi dari para pembaca, ataupun ketakutan lain yang serupa. Semua ketakutan tersebut akan semakin membesar manakala dipelihara terus-menerus. Hanya satu cara melawan ketakutan menulis, yaitu segera memulai menulis.

Tak ada orang yang memiliki sifat kesempurnaan, begitu pula dengan karya-karya yang dia tulis. Akan selalu ada sisi kurang, dan justru karena itulah kita selalu berproses untuk memperbaikinya. Aktivitas menulis selalu memberi tantangan kepada kita untuk senantiasa belajar dalam banyak hal.

Jadi, jangan tunggu hilang ketakutan dalam diri kita. Abaikan dengan mencoba menulis apa saja. Apa yang kita tulis tak akan pernah pernah sia-sia. Dari ratusan kalimat, pasti akan ada beberapa kata yang penuh makna. Selamat mencoba...

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...